Suara.com - Perempuan berinisial SPK meninggal dunia diduga saat melakukan hubungan intim disertai kekerasan alias sadomasokisme dengan suaminya, AWA.
Hubungan intim itu sendiri dilakukan SPK dengan AWA di tempat tinggal mereka, Ruko Aladin, Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/10/2018).
“Saat berhubungan intim, dia kesakitan. Saya membawanya ke rumah sakit di Nagoya, dan dia meninggal di sana,” kata AWA seperti diberitakan Serujambi—jaringan Suara.com, Minggu (7/10/2018).
Sebelum mempraktikkan hubungan sadomasokis, AWA mengakui ia dan mendiang istri sempat mengisap narkoba jenis sabu.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur, Luhut : Jangan Ganggu Mitra Swasta
“Saya tidak menganiayaanya. Dia meninggal karena fantasi seksnya sendiri. Saya memenuhi semua permintaannya, karena saya sayang kepadanya. Saya sudah minta berenti karena sakit saat berhubungan, tapi dia selalu minta terus, ketagihan,” jelasnya.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Ajun Komisaris Andri Kurniawan mengatakan, belum memercayai pengakuan AWA.
“Korban akan divisum, kami masih menunggu persetujuan pihak keluarga,” tuturnya.
Ia menuturkan, AWA awalnya ditangkap karena diduga menganiaya SPK hingga tewas. Namun, saat diperiksa polisi, sang suami membeberkan orientasi seksual istrinya seperti itu.
“Korban sendiri tewas dengan sejumlah luka lebam di sekujur tubuh.
Baca Juga: Roy Kiyoshi Bikin Geger Usai Pamer Tas Hermes Seharga Rp 288 Juta
Berita ini kali pertama diterbitkan Serujambi.com dengan judul “Pengakuan Seorang Suami Soal Kelakuan Istrinya yang Hiperseks, dari Nyabu Sampai Minta Carikan Brondong”