Suara.com - Maruf Amin Setuju 3 Oktober Jadi Hari Anti Hoax Nasional
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Maruf Amin mengakui setuju tanggal 3 Oktober menjadi Hari Anti Hoaks Nasional.
Tanggal tersebut tepat saat aktivis politik Ratna Sarumpaet mengakui membuat kebohongan alias hoaks mengenai dirinya dianiaya sejumlah orang.
Padahal, wajah mantan tim sukses Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno tersebut, bengkak-bengkak karena efek operasi plastik. Skandal ini sempat menghebohkan publik secara nasional.
Baca Juga: Artis Jadi Jurkam: Kompeten atau Cuma Pemanis?
"Ya bagus saja saya kira. Agar setiap orang mengingat kejadian itu, jangan sampai melakukan hoaks lagi," kata Maruf saat ditemui di kediamannya di Jalan Situbondo Nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Maruf menjelaskan, melalui penetapan Hari Anti Hoaks itu pula, diharapkan masyarakat menyadari bahaya yang mengintai di balik penyebarluasan kabar bohong. Dengan begitu, ekses yang ditimbulkan, yakni kegaduhan di tengah masyarakat, bisa diminimalisasi.
"Ya, soalnya itu bisa menimbulkan kegaduhan," imbuh Maruf.
Untuk diketahui, sejumlah politikus memberikan perhatian pada isu Ratna Sarumpaet yang sempat mengklaim menjadi korban pengeroyokan. Namun, Ratna akhirnya mengakui semua kebohongan tersebut.
Atas hal tersebut, PPP mengusulkan 3 Oktober ditetapkan sebagai Hari Anti Hoaks Nasional. Ratna sendiri kekinian sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka penyebaran kabar bohong.
Baca Juga: Adipati Dolken Tak Sangka, Penggemar Film 3 Dara 2 Membeludak