Suara.com - Setelah melepas 500 truk bantuan dari Lapangan Hasanudin Makassar, Kamis (4/10/2018), Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke Palu untuk memastikan bantuan bagi korban gempa Palu, Sigi dan Donggala terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran. Amran juga menyerahkannya langsung bantuan kepada Wali Kota Palu dan kepada korban gempa.
"Alhamdulillah, bantuan yang kita himpun dan kemudian diberangkatkan dari Makassar sudah sampai. Kami serahkan ke langsung pemerintah daerah untuk didistribusikan kepada masyarakat," kata Amran.
Ia menyatakan terima kasih kepada relawan yang dengan sigap membantu para korban gempa dan tsunami, yang sedikitnya telah menelan 1.500 korban jiwa tersebut.
"Bantuan ini, seluruhnya murni dari bantuan yang kita himpun. Tidak ada yang menggunakan APBN. Duka Palu, duka Sigi, duka Donggala adalah duka kita semua, sehingga kita mau bahu-membahu memberikan bantuan," ujarnya.
Baca Juga: Tingkatkan Ekspor Pertanian, Kementan dan Kadin Bersinergi
Iring-iringan truk berisi bantuan logistik senilai Rp 25 miliar itu dikoordinasikan Kementan, Sahabat Rakyat Indonesia, Pemprov Sulawesi Selatan, dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian. Amran menyebutkan, bantuan tersebut berupa perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari, seperti mi instan, beras, minyak goreng, air munum, biskuit dan sebagainya.
Posko untuk Pulihkan Pertanian
Pada kesempatan tersebut, Amran juga meninjau lokasi lahan dan infrastruktur pertanian yang terdampak gempa dan tsunami, yang terjadi pada 28 September 2018. Kementan bahkan menyatakan sudah mendirikan posko di 40 lokasi tersebar di Palu, Sigi dan Donggala untuk mengidentifikasi dan merehabilitasi sektor pertanian.
Amran menegaskan, alokasi APBN sudah disiapkan untuk bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan).
"Insyaallah, bagi yang sawah dan kebunnya rusak, akan diberikan bantuan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dalam bentuk brigade dan sebagainya. Kita akan inventarisasi langsung untuk mengetahui tingkat kerusakan dan memberikan bantuan produksi tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura bisa kembali dijalankan," jelas Amran.
Sejauh ini, Kementan sudah memiliki data sementara yang dihimpun dari posko-posko yang didirikan, terkait jumlah kerugian atas lahan persawahan yang rusak, serta hewan ternak yang terdampak gempa. Di Donggala, lahan persawahan yang rusak mencapai 1.653 ha, dengan potensi kerugian sebesar Rp 14.350.000.000. Sigi 7.909 lahan persawahan, potensi kerugian Rp 21.970.800.000, sedangkan Palu, potensi kerugian atas lahan rusak seluas 156 ha senilai Rp 179.775.000.
Baca Juga: Kementan: Beras Premium Indonesia Disukai Pasar Mancanegara
Setidaknya ada empat arahan yang menjadi fokus penyampaian Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah, yakni penambahan personel untuk mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban, penambahan titik pelayanan medis bagi para korban, yang saat ini dirasa masih sangat kurang, mempercepat distribusi kebutuhan dasar dan logistik pengungsi, terutama fasilitas air bersih dan MCK, serta perbaikan infrastruktur, layanan umum dan fasilitas vital untuk mempermudah penyaluran bantuan dan evakuasi korban.
"Atas arahan Pak Presiden, kami semua diminta bergerak cepat membantu. Setiap menteri juga diminta memulihkan sektor yang terkait dengan tupoksinya. Kami ingin memastikan sekor pertanian bisa pulih kembali segera," terang Amran.