Suara.com - Kecelakaan yang melibatkan mobil berisi tiga orang sekeluarga serta satu pengendara sepeda motor Honda Vario yang ditabrak kereta api Mutiara Timur di Surabaya, Jawa Timur diduga karena petugas terlambat menutup palang pintu kereta.
Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Antara mengungkapkan, dari hasil penyelidikan petugas, ada sistem yang tidak berfungsi.
"Sehingga petugas palang pintu kereta terlambat menutup palangnya. Akibatnya, Kereta Api Mutiara Timur yang melaju cepat dari utara dan mendekati perlintasan kereta api langsung menyambar dua kendaraan," ujar Antara di Surabaya, Sabtu (6/10/2018).
Menurut dia, sistem alarm atau genta (lonceng penanda kereta api akan lewat) yang tidak berfungsi saat sebelum kejadian. Dia juga menemukan bahwa telepon di pos palang pintu yang biasanya mengabarkan akan datangnya kereta api tidak berdering.
Baca Juga: Kritis Ditabrak Kereta Api Mutiara, Satu Korban Meninggal Dunia
"Hasil pengecekan kami dengan petugas Dishub Surabaya, kami temukan sistem itu (alaram dan telepon) tidak berfungsi. Seharusnya begitu kereta api berangkat dari Wonokromo, genta langsung berbunyi dan telepon berdering untuk komunikasi pemberitahuan kereta akan lewat. Ini kesalahan fatal," pungkasnya.
Sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Mutiara Timur Jurusan Surabaya-Banyuwangi dengan Mobil Avanza putih bernomor polisi L 1928 JV berpenumpang tiga orang dan satu pengendara motor Honda Vario L-5101-NL terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 22.30 WIB, di perlintasan Jalan Margorejo-Ahmad Yani Surabaya.
Akibat kecelakaan itu, setelah sempat kritis dan dirawat di rumah sakit, satu dari tiga penumpang mobil akhirnya meninggal dunia.
Kontributor : Achmad Ali
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Ditahan, Ari Wibowo Jadi Ingat Ramalan Ahok