Apresiasi kepada TNI dalam Pemulihan Gempa Palu

Sabtu, 06 Oktober 2018 | 06:16 WIB
Apresiasi kepada TNI dalam Pemulihan Gempa Palu
Korban gempa Palu Sulawesi Tengah di Pelabuhan Pantoloan, Palu Utara, Sulawesi Tengah, untuk mengungsi ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (4/10/2018) [Suara.com/Muhamad Yasir].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengabdian TNI untuk rakyat dan bangsa dan negara Republik Indonesia selalu membanggakan. Peringatan Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) 5 Oktober 2018, semestinya menjadi momentum kemeriahan dan kebanggaan bagi setiap prajurit dalam menjaga keamanan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun saat ini, negara tengah dalam kondisi berduka akibat bencana alam gempa bumi yang beberapa saat lalu mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan kini tengah berada dalam proses pemulihan untuk gempa dan tsunami di zona patahan Palu Koro yang berdampak pada kawasan Palu dan Donggala.

Sehingga kali ini, peringatan Hari TNI menjadi momentum para personel Tentara Nasional Indonesia untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.

Di antaranya, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, yang mengerahkan personel, bantuan makanan dan minuman, juga mengirimkan 17 kendaraan bantuan kemanusiaan terdiri atas 13 truk berisi berbagai barang, satu truk bahan bakar minyak (BBM), dua kendaraan kawal dan satu kendaraan kecil, lengkap dengan dua ton solar.

Baca Juga: Anggaran IMF Rp 1 Triliun, Koalisi Prabowo Sandiaga Tak Hadir

Bantuan kemanusiaan ini berasal dari berbagai pihak baik seperti dari instansi, perusahaan, masyarakat peduli sebagai bentuk solidaritas dengan adanya bencana alam tersebut.

Sementara Lantamal VI Makassar mengerahkan helikopter jenis panther untuk membantu mendistribusikan bantuan logistik melalui udara terutama ke daerah-daerah yang tidak terjangkau karena keterbatasan akses, seperti di berbagai wilayah di Parigi Moutong.

Lantamal VI juga membuka pos layanan kesehatan di depan Universitas Muhamaddiyah Palu, lengkap dengan dokter, tenaga medis, dan berbagai peralatan kesehatan, serta obat-obatan.

Kemudian, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar 590 dan kapal-kapal dari PT Pelni juga dikerahkan untuk membantu para pengungsi yang ingin menuju Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari TNI AU, sejak awal gempa, kekuatan matra udara Indonesia ini mengerahkan personel dan pesawat-pesawat angkut barang berbadan besar seperti Hercules.

Baca Juga: Korban Gempa Palu Dapat Bantuan Biaya Hidup Rp 10 Ribu Sehari

Begitu juga TNI AD, dengan para personel menembus berbagai lokasi terisolir akibat terguncang gempa dan tersapu tsunami, selain mendistribusian berbagai bantuan. Juga mendirikan Rumah Sakit Lapangan Yonkes/2/YBH/2 Kostrad serta tenda darurat bagi para pengungsi korban, di halaman kantor BMKG, di Kelurahan Balaroa, Palu.

Prajurit TNI memasukan logistik kedalam pesawat untuk tugas misi kemanusian gempa Palu, Sulawesi Tengah di Base Ops Pangkalan Udara Militer Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (29/9). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Prajurit TNI memasukkan logistik kedalam pesawat untuk tugas misi kemanusian gempa Palu, Sulawesi Tengah di Base Ops Pangkalan Udara Militer Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (29/9). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Selain rumah sakit ini, dibuat dapur umum untuk melayani para pengungsi yang sangat membutuhkan bantuan, mengingat lokasi gempa di Perumnas Balaroa merupakan salah satu lokasi parah terdampak gempa.

Ketiga matra TNI bersama Polri juga membantu pengamanan wilayah. Seperti ratusan personel TNI/Polri menjaga ketat Bandara Mutiara dari kerumunan para pengungsi yang ingin keluar dari Kota Palu dan memastikan pengiriman bantuan personel dan barang berlangsung lancar, termasuk bantuan dari negara-negara sahabat.

Pasukan TNI berbaris saat memperingati HUT TNI ke-73 di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, Jakarta, Jumat (5/10). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Pasukan TNI berbaris saat memperingati HUT TNI ke-73 di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, Jakarta, Jumat (5/10). [Suara.com/Muhaimin A Untung].

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh pasukan yang sudah dikirimkan ke wilayah bencana, selain untuk memastikan pengamanan penyaluran bantuan, juga ditugaskan untuk menjaga objek-objek vital. Ada sekitar lima batalion yang bertugas membantu penanganan gempa ini.

"Pengamanan kepada seluruh sektor, termasuk pintu masuk. Kami jaga akses masuk bantuan dari luar sehingga bantuan sampai kepada korban yang memerlukan," kata Panglima TNI.

Di sisi lain, hingga kini belum ada informasi resmi berapa prajurit TNI dan keluarganya yang menjadi korban gempa.

Untuk itu, dirgahayu Hari Tentara TNI yang berlangsung kemarin, terima kasih untuk pengabdian kepada bangsa dan negara yang selalu membanggakan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI