Suara.com - Sejumlah hasil bidik layar percakapan grup WhatsApp pendukung Capres – Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, mengenai Ratna Sarumpaet viral di media-media sosial.
Dalam obrolan di grup WhatsApp itu, disebutkan Ratna Sarumpaet benar-benar dianiaya. Namun, ada pihak yang menekannya, bahkan mengancam memerkosa serta membunuh sang putri, Atiqah Hasiholan, kalau Ratna berani membeberkan perkara tersebut.
BACA JUGA : Ada Sesuatu di Balik Kebohongan Ratna Sarumpaet?
Berikut isi pesan berantai di grup WhatsApp itu:
"WA dari teman kita: Gue udah telp X ajudan PS penganiayaan itu memang terjadi cuman ratna di tekan sama pemerintah, dia di bawah ancaman, Atika Hasiholan mau dibunuh dan diperkosa di depan Ratna. Info Ring 1 Valid."
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade menegaskan, pesan berantai yang mencatut nama ajun Prabowo Subianto itu bohong alias hoaks.
"Keterangan yang benar itu keterangan dari Pak Prabowo, tak ada ajudan bilang begitu. Itu bisa-bisanya saja orang bikin hoaks broadcast," kata Andre kepada Suara.com, Jumat (5/10/2018).
BACA JUGA : Sosok Ini Bongkar Hoaks Ratna Sarumpaet
Saat ditanyakan perihal adanya indikasi ”permainan” dari lawan politik, Andre enggan berkomentar. Dirinya memastikan, kubu Prabowo – Subianto dan semua pihak mengikuti proses hukum yang sedang dijalankan Ratna Sarumpaet.
Baca Juga: Liga 1 Kembali Bergulir, Manajer Persija Peringatkan Jakmania
"Biarkan proses hukum berjalan, kan nanti Mbak Ratna diperiksa ditanyakan motifnya apa, tunggu saja lah," pungkasnya.
Untuk diketaui, Ratna Sarumpaet sempat mengklaim dirinya dianiaya sejumlah orang tak dikenal di Kota Bandung, Jawa Barat. Belakangan, ia mengakui penganiayaan itu adalah kebohongannya.
Alhasil, Ratna Sarumpaet menjadi tersangka dalam kasus penyebaran kebohongan alias hoaks. Ia juga ditangkap saat hendak terbang ke Chile, di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/10) malam.