Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menceritakan kronologi awal mula Ratna Sarumpaet mengaku telah dipukuli orang. Ratna Sarumpaet mengirim foto wajah bengkaknya ke Fadli Zon dan ajudan Calon Presiden Prabowo Subianto Said Iqbal dengan bertuliskan Off The Record 21 September 2018.
Fadli Zon menjelaskan saat itu dirinya tidak mengenali dengan sosok dalam foto yang dikirimkan Ratna Sarumpaet. Ratna Sarumpaet kemudian menegaskan bahwa foto itu ialah dirinya.
"Dia mengirim foto ke saya, ke ajudan Prabowo, Said Iqbal, ditulis off the record 21 September malam. Saya langsung katakan itu siapa, karena saya nggak kenal. Itu aku (jawaban Ratna Sarumpaet)," jelas Fadli Zon dalam diskusi 'Ancaman Hoax dan Keutuhan NKRI' di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jumat (5/10/2018).
Kala itu Fadli Zon langsung bergegas menghubungi Ratna Sarumpaet melalui sambungan telefon untuk memastikan penyebab muka bonyok Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet menjawab telah dianiaya. Hal tersebut membuat Fadli Zon menyarankan Ratna Sarumpaet untuk segera lapor polisi, namun Ratna Sarumpaet belum mengiyakan.
Ratna Sarumpaet malah menanyakan ketersediaan Fadli Zon untuk datang ke rumahnya di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Karena Fadli Zon ingin mendengarkan secara detail, dirinya pun menyetujui.
Fadli Zon berangkat ke kediaman Ratna Sarumpaet usai menghadiri acara penyambutan obor Asian Para Games di DPR.
Setibanya di kediaman Ratna Sarumpaet, Fadli Zon mendengarkan semua cerita kronologi pemukulan. Di sana Fadli Zon mengajurkan Ratna Sarumpaet untuk segera melapor kepada pihak kepolisian disertai dengan pemeriksaan visum. Pasalnya, Fadli Zon melihat wajah Ratna Sarumpaet yang lebam-lebam.
"Terus waktu sebelum saya ke luar dari rumahnya, dia bilang aku sangat down, saya nggak terima perlakuan negara ini ke pada saya. Itu kata dia," ujar Fadli Zon.
Usai dikunjungi Fadli Zon, Ratna Sarumpaet masih belum juga melapor maupun melakukan visum. Kata Fadli Zon, Ratna Sarumpaet enggan kasusnya menyeruak ke tengah-tengah publik.
Akan tetapi, tiba-tiba foto tersebut malah viral di awal Oktober 2018. Fadli Zon mengaku tidak tahu menahu mengapa foto tersebut kemudian menyebar di media sosial beserta informasi bahwa Ratna Sarumpaet bonyok karena dipukuli orang tak dikenal.
Setelah itu, Fadli Zon menerima banyak telefon dari media yang meminta konfirmasi atas kebenaran berita itu. Sebelum akhirnya Fadli Zon menjelaskan sesuai dengan keterangan Ratna Sarumpaet, dirinya sempat menghubungi Ratna Sarumpaet.
"Saya waktu itu masih meyakini apa yang dia sampaikan itu sebuah kejadian yang sesungguhnya. Kita tidak tahu ini adalah sebuah kebohongan," tuturnya.
Tak disangka, kasus dugaan pemukulan Ratna Sarumpaet malah menjadi heboh. Kemudian Ratna Sarumpaet meminta waktu untuk bertemu dengan Prabowo, Amien Rais dan Said Iqbal. Di sana, Prabowo langsung merespon cerita Ratna Sarumpaet.
"Pak Prabowo kemudian mengambil konferensi pers dan menyampaikan ini bawah ini suatu tindakan yang ini kan mengirim message kalau ini tindakan yang benar terjadi kita kan tidak tahu ini bukan suatu skenario," katanya.
Tidak hanya konferensi pers, Prabowo bahkan sudah menulis surat yang ditujukan kepada Kapolri untuk meminta waktu bertemu dengan tujuan segera menyelidiki kasus yang menimpa Ratna Sarumpaet.
Pada kesempatan itu pula Prabowo cs telah meminta Ratna Sarumpaet untuk melakukan visum agar kasusnya diusut pihak kepolisian. Jawaban Ratna Sarumpaet mengambang. Kata Ratna Sarumpaet dirinya akan mengambil langkah visum usai konferensi pers Prabowo.
Tak disangka, usai Prabowo melakukan konferensi pers pada Selasa (2/10/2018), Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dirinya berbohong.
Muka lebam yang disebut karena telah dikeroyok orang pun hanya rekayasa. Ratna Sarumpaet menjelaskan bahwa muka lebam itu merupakan efek dari operasi sedot lemak.
Mendengar pengakuan Ratna Sarumpaet, Prabowo cs pun menilai Ratna Sarumpaet telah mengkhianati kepercayaan mereka.
"Kita sangat menyesal dan mengecam atas kebohongan yang diakuinya sendiri itu. Saya mengatakan ini adalah pengkhianatan terhadap sebuah kepercayaan," pungkasnya.