Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mempertanyakan sikap pemerintah yang akan tetap memfasilitasi IMF serta Bank Dunia menggelar pertemuan di Bali.
Menurutnya, pertemuan dua lembaga donor internasional tersebut tak tepat, karena Indonesia kekinian warga Lombok NTB serta Sulawesi Tengah masih membutuhkan perhatian dan bantuan.
Muzani menegaskan, memfasilitasi pertemuan International Monetary Fund dan World Bank tersebut, akan menghambur-hamburkan uang yang seharusnya bisa digunakan untuk rehabilitasi Lombok serta Sulteng pascabencana.
"Menggelar pertemuan IMF – World Bank di tengah Dolar AS seharga Rp 15 ribu bagaimana? Apa yang mau kita dapat dari forum yang biayanya mahal ini? Pemerintah tak usah gengsi, kalau ditunda kan wibawa pemerintah tetap tinggi di hadapan rakyat,” kata Muzani di Hotel Santika, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/10/2018).
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Italia Pekan Kedelapan
Muzani juga mempertanyakan komitmen pemerintah dalam penanganan korban gempa Lombok NTB dan Sulteng.
Ia menuturkan, pemerintah selalu mengklaim mendahulukan kepentingan rakyat. “Kami peduli Lombok, peduli Palu, Peduli Donggala. Kalau pemerintah begitu, Gerindra bersama mereka, membantu,” tukasnya.
Muzani berharap pemerintah dapat berkomitmen melayani masyarakat. Hal itu lebih bermanfaat ketimbang menghamburkan banyak uang untuk memfasilitasi pertemuan IMF – World Bank.
“Kenapa ini diteruskan? Pertemuan ini sangat mewah. Mobil mewah, pelayanan VIP, disiapkan. Padahal Pulau Bali dekat dengan Lombok. Di Lombok, puluhan ribu orang mengungsi di tenda-tenda,” tandasnya.
Baca Juga: Rocky Gerung: Rezim Goreng Kemarahan Publik soal Ratna Sarumpaet