Dilaporkan ke MKD, Fadli Zon: Salah Alamat

Jum'at, 05 Oktober 2018 | 15:10 WIB
Dilaporkan ke MKD, Fadli Zon: Salah Alamat
Fadli Zon. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon angkat bicara terkait pelaporan atas nama dirinya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Menurutnya, laporan itu salah alamat.

Fadli Zon mengatakan, perannya dalam kasus berita bohong atau hoaks aktivis Ratna Sarumpaet adalah sebagai wakil rakyat yang merespon pengaduan masyarakat. Jadi, Fadli mengklaim dirinya tidak melanggar aturan.

"Salah alamat, mereka tidak mempelajari dengan dalam, anggota dewan itu kalau ada laporan masyarakat yang harus kita respon, justru itu kita punya kewajiban," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jumat (5/10/2018).

Ia menegaskan, bahwa pihaknya yang telah dirugikan oleh ulah Ratna Sarumpaet karena telah menceritakan rekayasa. Justru menurut Fadli, kasus penyebaran berita bohong itu yang kemudian harus diselidiki lebih dalam.

Baca Juga: Romantis, Lelaki Ini Pura-Pura Kecelakaan Demi Melamar Kekasih

"Kalau itu menjadi bohong ya kita yang ditipu, kita yang dibohongi. Itu yang harus diselidiki. Jadi nggak ada pelanggaran etika di situ," imbuh dia.

Untuk diketahui, Advokat Pengawal Konstitusi resmi melaporkan tiga orang ke Makamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI pada hari ini, Kamis (4/10/2018). Pelaporan ini menyusul kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna sarumpaet.

Dalam pelaporan ini, selain Fadli Zon, menyusul tiga orang anggota DPR lainnya yang dilaporkan ke MKD. Mereka dinilai turut membantu menyebarkan berita bohong Ratna Sarumpaet yang menghebohkan publik.

"Hari ini kami melaporkan sebanyak empat orang ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD). Yang pertama ada saudara Fahri Hamzah, kedua saudara Fadli Zon, ketiga saudara Mardani Ali Sera, satu lagi Rachel Maryam," ujar anggota Advokat Pengawal Konstitusi, Saor Siagian di kompleks parlemen DPR RI, Jakarta.

Saor menyayangkan tindakan keempat anggota DPR itu ikut menyebarkan informasi yang ternyata tidak benar. Terlebih di tengah kondisi Indonesia yang sedang berduka usai musibah gempa dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Akhirnya, Sutopo Bertemu Jokowi: Mimpi Akhirnya Terwujud

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI