Pesan Mendadak, 7 Jam Setelah Gempa Palu

Jum'at, 05 Oktober 2018 | 14:23 WIB
Pesan Mendadak, 7 Jam Setelah Gempa Palu
Muhammad Yasir di lokasi gempa Palu. (Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak biasanya, ponsel berdering sekitar 7 jam setelah gempa dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018) pukul 01.45 WIB. Koordinator Liputan Nasional Suara.com di Jakarta menelepon saya.

"Sir, jangan tidur dulu," mintanya melalui pesan singkat.

Tak lama ponsel kembali berdering, dan perbincangan dimulai. Saya diminta bersiaga untuk berangkat ke Kota Palu untuk meliput pasca gempa dan tsunami. Saya diminta berangkat bersama TNI AU melalui Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Menonton di televisi dan mencari kabar, jika Kota Palu saat itu lumpuh. Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Kota Palu pun tak berfungsi.

Baca Juga: Cerita Mistis Ritual Palu Namoni di Balik Gempa dan Tsunami Palu

Tak berpikir panjang, saya menerima perintah itu.

Sebenarnya, malam itu saya tidak pulang ke rumah di Bogor, saya masih menumpang di indekos teman di Palmerah. Badan agak lelah sepulang liputan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. Khawatir mengantuk dan kembali kecelakaan.

Muhammad Yasir di lokasi gempa Palu. (Suara.com)
Muhammad Yasir di lokasi gempa Palu. (Suara.com)

Pagi harinya, pukul 06.00 WIB dari Palmerah berangkat ke Lanud Halim PDK tanpa pembekalan yang matang. Hanya mengandalkan sepasang pakaian di badan dan satu baju pinjaman dari teman. Persediaan celana dalam? Ah... sudah lah.

Sesampainya di Lanud Halik PDK, pewarta dari berbagai media ternyata sudah kumpul. Kami terlebih dahulu di data sebelum akhirnya diberangkatkan menumpang pesawat Boeing-737 dan Hercules milik TNI AU.

Dari atas udara sesaat sebelum mendarat di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah pada pukul 14.10 WITA, kami merasa terkejut dikala pertama kali melihat hamparan pemukiman warga yang berada di pesisir pantai hancur tersapu gelombang tsunami.

Baca Juga: Korban Patah Tulang Gempa Palu Sukses Dioperasi di RS Sis Aljufri

Sementara di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie sebagian bangunan juga tampak runtuh digoyang gempa 7,4 Skala Richter (SR), Jumat (28/9/2018) sore.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI