Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyikapi dingin perihal pemberangkatan Ratna Sarumpaet ke Cile yang dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta. Menurut Anies, mengurusi permasalahan gempa di Palu lebih penting.
Anies mengatakan, pembiayaan bagi para seniman ke luar negeri untuk menghadiri suatu acara adalah hal yang normal diberika kepada para seniman yang berprestasi di internasional. Sehingga, Anies meminta untuk fokus pada penanganan gempa Palu yang lebih penting.
"Ini problemnya bukan seninya tapi cekalnya. Kita fokus sama yang penting-penting saja lah, Palu itu lebih penting diurusi," kata Anies saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).
Anies menjelasman, saat ini Pemprov DKI juga membiayai pemberangkatan seorang seniman bernama Frengky Raden, ahli etnomusikologi ke Korea Selatan. Pembiayaan yang diberikan kepada Frengky Raden maupun Ratna Sarumpaet tidak ada bedanya.
Baca Juga: Apa Untungnya Pemprov DKI Ongkosi Ratna Sarumpaet ke Cile?
"Jadi banyak kegiatan seniman yang kita dukung, saya malah ingin seniman kita itu menjadi seniman yang tampil di dunia," ungkap Anies.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan Ratna Sarumpaet sebagai tersangka lantaran menyebarkan berita bohong soal aksi penganiayaan. Ia ditangkap oleh polisi saat hendak melakukan penerbangan menuju Cile di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Kamis (4/10/2018) malam.
Keberangkatan Ratna Sarumpaet ke Cile untuk menghadiri acara The 11th Women Playrights International Conference 2018 sebagai salah satu pembicara perwakilan Indonesia. Seluruh akomodasi selama di Cile ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dalam kasus ini, Ratna Sarumpaet terancam hukuman 10 tahun penjara sebagaimana Pasal 14 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 Juncto Pasal 45 Undang Undang Nomor Undang Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektonik.
Baca Juga: Pemprov DKI Biayai Ratna Sarumpaet, Begini Kata Sandiaga Uno