Suara.com - Ratna Sarumpaet seharusnya terbang ke Cile, Kamis (4/10/2018) malam. Tiket pesawat Turkish Airline sudah di tangan perempuan aktivis berusia sekitar 70 tahun itu.
Perempuan aktivis yang juga seniman teater itu pun sudah berada di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Ratna Sarumpaet rencananya berangkat pukul 20.00 WIB dengan rute Jakarta-Istambul-Santiago-Sao Paulo. Namun, petugas Imigrasi membuyarkan rencana perjalanan itu. Bukannya naik ke pesawat, Ratna Sarumpaet justru dibawa ke ruangan kantor imigrasi bandar udara.
"Karena ada permintaan pencegahan keberangkatan ke luar negeri dari Polda Metro Jaya tertanggal 4 Oktober, Ditjen Imigrasi mencegah keberangkatannya hari ini," kata Kepala Bagian Humas Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Disebut Penyusup, Fadli Zon : Harusnya Diselidiki
Masa pencegahan terhadap Ratna Sarumpaet ini berlaku untuk periode 20 hari ke depan sejak hari Kamis (4/10/2018) kemarin.
Selanjutnya, Ratna Sarumpaet pun dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk tindakan lebih jauh.
Polda Metro Jaya menangkap Ratna Sarumpaet diduga terkait pemberitaan tanpa fakta tentang pengeroyokan, yang belakangan diakui Ratna sebagai sebuah kebohongan belaka.
Sebelumnya ramai pemberitaan Ratna Sarumpaet menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tidak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018.
Ratna mengaku dianiaya sejumlah orang usai menghadiri pertemuan internasional bersama dua rekannya warga negara asing saat menuju Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Baca Juga: Pengamat: Ulah Ratna Sarumpaet Rugikan Banyak Orang
Tak pelak, kabar penganiayaan itu mengundang simpati bagi Ratna dan kutukan bagi pelakunya. Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun segera ikut bersuara.