Suara.com - Wakil DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan, ada kejanggalan dalam kinerja aparat kepolisian saat membongkar kasus hoaks penganiayaan yang dibuat aktivis sosial Ratna Sarumpaet.
Sebab, kata Fahri, kasus tersebut bisa dibongkar hanya dalam kurun waktu dua hari sejak foto wajah Ratna Sarumpaet yang bonyok viral di media-media sosial.
Fahri Hamzah mengakui,investigasi yang dilakukan polisi soal Ratna Sarumpaet terbilang gemilang karena cepat.
“Tapi sebenarnya, itu memunculkan pertanyaan lain, kok cepat? Rekening dibobol, kamera pengawasnya dapat, transfer dari anaknya ketahuan, sudah periksa semua rumah sakit di Bandung, periksa acara tanggal 21 September,” kata Fahri Hamzah di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Baca Juga: Usai Latih Timnas U-16, Fakhri Husaini Pilih Kembali Ngantor
Ia menuturkan, sempat berniat “meramaikan” kejanggalan tersebut. Namun, niatnya itu diurungkan karena Indonesia masih berduka setelah gempa serta tsunami melanda Sulawesi Tengah.
“Ini dahsyat sebenarnya (kinerja polisi). Satu penyelidikan yang dahsyat. Peristiwa tangga 21 September, tanggal 1 Oktober sudah bocor, dan tanggal 2 berkas penyelidikan sudah lengkap. Breafing kepresidenan sudah lengkap,” sindirnya.
Karenanya, Fahri kekinian hanya meminta Polri mempertahankan kinerja seperti itu dan diimplementasikan untuk kasus-kasus lain.
“Investigasi seperti ini tolong diteruskan ya,” tutur Fahri. [Yetty Febriningsih]
Baca Juga: Sudah Minta Maaf, Proses Hukum Ratna Sarumpaet Tetap Lanjut