Suara.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto menyatakan, pihaknya masih mencari gambaran secara utuh untuk mengungkap kasus berita bohong atau hoaks aktivis Ratna Sarumpaet. Dari situ, polisi baru dapat mengungkap siapa sebenarnya dalang atau pembuat berita bohong tersebut.
"Makanya saya bilang tadi, nanti dalam satu gambaran utuh akan terlihat peran yang bersangkutan apa," kata Setyo di Amos Cozy Hotel, Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018).
Menurut Setyo, setelah proses penyidikan berhasil menemukan temuan-temuan siapa saja yang berperan dalam kasus ini, maka pemanggilan akan segera dilakukan. Polda Metro Jaya juga telah berkomitmen menuntaskan dan mengumpulkan alat keterangan tersebut.
"Kita upayakan segera mungkin saya sudah mendengarkan rekan-rekan dari penyidik Polda Metro Jaya. mereka komitmen segera menuntaskan dan mengumpulkan barang keterangan, membuat gambaran utuh, semakin jelas sehingga peran orang per orang itu jelas," Setyo menerangkan.
Baca Juga: Pembuat Hoaks Ratna Sarumpaet Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Untuk diketahui, Ratna Sarumpaet baru saja meminta maaf kepada publik maupun sejumlah elite politik, karena menyebar kebohongan alias hoaks mengenai dirinya menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah orang.
Secara khusus ia meminta maaf kepada Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon, dan Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais karena hoaks ciptaannya tersebut.
"Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo, yang tulus membela saya, membela kebohongan yang saya buat," tuturnya sembari menangis dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil 5 No 24, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Ratna Sarumpaet lantas berjanji, akan memperbaiki kesalahannya dan terus mengkampanyekan Prabowo sebagai Capres pada Pilpres 2019.
Baca Juga: Punya Alat Canggih, Jerman Siap Bantu Penanganan Gempa Palu