Suara.com - Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah mengalami trauma sehingga memilih pulang ke kampung halamannya. Mereka khawatir terjadi bencana susulan jika terus bertahan di kota itu.
"Tidak mau kembali ke Palu karena trauma, di sini mau menenangkan diri dulu," kata Wita Susilawati (26), salah seorang korban gempa di Palu yang berhasil pulang ke Garut, Kamis (4/10/2018).
Wita adalah salah satu korban di antara 22 warga Garut yang tiba di kampung halamannya pada Rabu (3/10/2018) sekitar pukul 21.30 WIB setelah dijemput jajaran Kepolisian Resor Garut dan Kodim 0611/Garut di bandara di Jakarta.
Ia mengaku bersyukur bisa menggunakan pesawat dari Palu menuju Malang, Jawa Timur kemudian terbang ke Jakarta hingga akhirnya bisa tiba di Garut.
Baca Juga: Pujian Setinggi Langit Tuchel untuk Neymar Usai Cetak Hattrick
Ia kembali ke kampung halamannya di Garut karena masih ada saudara dan orang tua yang akan bisa membantu menenangkan dirinya dari trauma.
"Masih ada orang tua di Garut," katanya seperti dilansir Antara.
Ia mengungkapkan saat bencana itu, ia sedang berada di rumah bersama empat anaknya, sedangkan suaminya, Zaenudin, sedang keluar rumah.
Warga sekitar rumah, kata dia, berlarian saat terjadi gempa, sedangkan Wita dengan anaknya masih bertahan di dalam rumah hingga akhirnya berusaha keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Saat akan menyelamatkan diri anak saya yang ketiga terbentur tembok, hidung dan bagian tubuh anak saya menderita luka," katanya.
Baca Juga: Harga Komoditas Belum Stabil, IHSG Diprediksi Masih di Zona Merah
Beberapa saat kemudian, Wita kembali ke rumah dan bertemu dengan suaminya. Namun, rumah yang sudah ditempatinya selama tiga tahun itu, kondisinya sudah hancur.