Suara.com - Pengungsi gempa dan tsunami di Palu, sudah mulai berdatangan di Base Ops Puspenerbal Juanda Surabaya, Rabu (3/10/2018) malam.
Sekitar 150 pengungsi sampai di Surabaya dengan menggunakan Pesawat Hercules C-130/A_1337. Untuk jumlah pastinya, Kadispen Lanud Muljono Surabaya, Kapten (Sus) Prasetyo Ayo belum bisa memberikan informasinya.
"Sekitar 153 atau 160, belum dihitung, karena masih campur," terang Prasetyo Ayo.
Ia membenarkan informasi tersebut, di mana sebanyak 153 orang turut dalam penerbangan pesawat Hercules C-130/A-1337. Saat ini sendiri seluruh pengungsi ini masih dilakukan pendataan.
Baca Juga: Korban Bencana Palu dan Donggala Diberi Kelonggaran Pajak
"Kami masih data tujuan mereka terlebih dahulu. Dan data penunjang lainnya," imbuhnya.
Prasetyo mengatakan pengungsi ini sendiri dalam kondisi sehat, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter.
"Keadaan mereka cukup sehat dan baik-baik saja, namun ada dua orang yang sakit, tapi dia tidak mau untuk dibawa ke rumah sakit. Semoga bukan hal yang dikhawatirkan," ungkapnya.
Selain didata, saat ini Lanud Muljono Surabaya juga memberitahu keluarga pengungsi dari Palu. Sembari menunggu keluarganya saat ini pengungsi Palu dibawa ke Kodim terdekat.
"Kami lakukan kordinasi dengan anggota TNI AL maupun TNI AD yang tergabung dalam tim gabungan," beber Prasetyo.
Baca Juga: Balita 2 Tahun Kehilangan Kedua Orang Tua saat Gempa Palu
Perwira dengan balok tiga ini menjelaskan beberapa pengungsi dari Palu sudah diantarkan ke Terminal Purabaya, Bungurasih, Waru, Sidoarjo.
"Yang sudah ada tujuan pastinya langsung kami antar ke terminal," beber Prasetyo.
Prasetyo mengatakan saat ini, pengungsi Palu masih menunggu kedatangan keluarga untuk menjemput.
"Kami membantu untuk menghubungi keluarganya, agar keluarga yang sebelumnya khawatir tentang mereka segera tau keadaan sebenarnya," paparnya.
Saat tiba di Base Ops Puspenerbal Juanda Surabaya, seluruh pengungsi dalam kondisi lemas. Saat itu tim kesehatan serta truk dari TNI AU sudah bersiap di lapangan Base Ops untuk mengangkut pengungsi Palu.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, kemudian pengungsi didata untuk mengetahui tujuan masing masing. Sedangkan yang belum ada tujuannya masih diinapkan di Kodim terdekat.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa