Suara.com - Mohamad Sulan (26), anggota Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP; Basarnas) Palu tetap bekerja untuk mengevakusi korban bencana gempa dan tsunami, meski dalam keadaan berduka.
Sulan mengakui turut menjadi salah satu korban yang kehilangan anggota keluarganya.
Ia menuturkan, kekinian masih belum bisa menemukan 4 anggota keluarganya. Mereka, kata Sulan, tinggal di Petobo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang merupakan salah satu lokasi terparah akibat gempa dan tsunami.
"Kalau keluarga yang di Palu empat orang hilang. Belum ditemukan di Petobo atas Sigi. Empat orang itu satu keluarga, hanya suaminya yang selamat. Adiknya mamak, jadi istrinya dia dan tiga anaknya itu yang hilang," kata Sulan sesaat setelah selesai mengevakuasi korban di Hotel Roa Roa, Jalan Patimura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga: Polda Metro dan Kodam Jaya Kirim Bantuan Senilai Rp 1,5 M ke Palu
Sulan sendiri mengatkan sedari awal sudah ditugaskan untuk mengevakuasi korban yang berada di Hotel Roa Roa. Ia tetap harus profesional meski merasa sebenarnya ingin terjun langsung ke Petobo untuk mencari anggota keluarganya.
Pasalnya, kata dia, anggota yang bertugas di Hotel Roa Roa itu sendiri masih membutuhkan anggota tambahan.
Kendati begitu, dia mengatakan telah memberi pesan kepada rekan anggota Basarnas yang bertugas di Petobo untuk mencari anggota keluarganya itu.
"Karena dari awal sudah di sini tidak enak, ketika kita ke sana, di sini kekurangan anggota. Makanya saya harus tetap profesional. Intinya sudah minta tolong kepada teman yang di sana, minta dicek siapa tahu ada anggota keluraga saya ditemukan di sana," ungkapnya.
Sulan mengakui telah terjun kelapangan sejak malam terjadinya bencana, Jumat (28/9) pekan lalu. Kekinian, Sulan sendiri tidak bisa menyembunyikan kerinduannya pada orangtuanya di Palu.
Baca Juga: Lupakan Liga Inggris, Pochettino Fokus Hadapi Barcelona
Terlebih, kata Sulan, sejak dirinya pamit bertugas belum bisa memberi kabar pada orangtuanya karena jaringan telekomunikasi masih buruk.