Penjelasan BMKG Soal Heboh Kolam Berombak di Jawa Timur

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 03 Oktober 2018 | 16:20 WIB
Penjelasan BMKG Soal Heboh Kolam Berombak di Jawa Timur
Ilustrasi ombak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengeluarkan keterangan resmi terkait peristiwa aneh air kolam renang berombak di kolam renang Tirta Krida Pusdiklatsarmil Lanud Angkatan Laut Juanda, Sidoarjo, beberapa waktu lalu.

Peristiwa yang menghebohkan itu hampir berbarengan dengan peristiwa gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018).

Pernyataan BMKG Jatim tertanggal 2 Oktober 2018 itu ditandatangani Koordinator BMKG Jawa Timur, Mohammad Nurhuda.

Tiga poin utama dijelaskan dalam pernyataan terkait dengan peristiwa aneh yang terjadi sekitar pukul 17.20 WIB, hingga videonya viral di media sosial.

Baca Juga: Masih Ada 362 Gempa Susulan di Palu, yang Terasa 12 Gempa

Berikut keterangan resmi BMKG Jatim terkait peristiwa kolam renang berombak misterius itu:

1. Pada saat kejadian dimaksud sensor gempa Stasiun Geofisika Tretes tidak mencatat adanya sinyal gempa.

2. Kejadian ombak di kolam renang tersebut bukan berasal dari kejadian kegempaan yang tercatat di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.

3. Masyarakat kami himbau tidak terpengaruh kepada berita-berita yang meresahkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, Viral video kolam renang kawasan Landasan Udara TNI Angkatan Laut di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur memantik rasa penasaran banyak orang.

Baca Juga: Ratna Sarumpaet: Pak Prabowo, Saya Minta Maaf Sudah Membohongi

Pasalnya, Berdasarkan tayangan video tersebut, terlihat air kolam renang Tirta Krida di kawasan Puslatdiksarmil Lanudal Juanda tiba-tiba bergelombang. Bahkan, hempasan gelombang membuat air naik hingga ketinggian kurang lebih satu meter dari bibir kolam.

Komandan Lanud Angkatan Laut Juanda, Kolonel (P) Bayu Alisyahbana akhirnya angkat bicara menjawab rasa penasaran masyarakat yang tak sedikit yang menilai fenomena tersebut adalah buatan.

"Menyikapi itu saya menjelaskan, bahwa kejadian itu tidak ada rekayasa, bukan rekayasa dari alat apapun. Kolam renang ini juga tidak punya alat pembuat gelombang atau apapun," ujar Bayu kepada Suara.com, Rabu (3/10/2018).

Menurut Bayum kolam renang di Pusdiklatmil memang biasa digunakan untuk latihan siswa baru.

"Nah, kejadian kemarin memang kolam renang menjelang tutup, lalu terjadi fenomena yang menarik perhatian," ucap Bayu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI