Kominfo: Bantuan FPI untuk Gempa Palu Benar, Tapi Fotonya Hoaks

Rabu, 03 Oktober 2018 | 15:47 WIB
Kominfo: Bantuan FPI untuk Gempa Palu Benar, Tapi Fotonya Hoaks
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Samuel A Pangerapan. (Suara.com/ Chyntia Sami B.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel A. Pangerapan menegaskan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa seluruh kegiatan bantuan sosial yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) di Palu adalah kebohongan atau hoaks. Namun, hanya foto kegiatannya saja yang dipublikasi di media sosial yang dikategorikan hoaks.

Samuel membenarkan bahwa kegiatan FPI memberikan bantuan kepada korban gempa di Palu dan Donggala adalah benar. Namun salah satu foto yang diunggah di media sosial oleh salah seorang warganet hingga menyebabkan viral itu ternyata tidak benar alias hoaks.

"Kemenkominfo bukan mengomentari kegiatan apa yang dilalukan FPI, tapi ada yang bikin status captionnya salah tidak sesuai foto. Yang kami sampaikan bahwa gambar yang diunggah di salah satu akun itu hoaks," kata Samuel saat ditemui di Kantor Kemenenterian Kominfo, Rabu (3/10/2018).

Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Samuel A Pangerapan menunjukan foto hoaks. (Suara.com/ Chyntia Sami B.)
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Samuel A Pangerapan menunjukan foto hoaks. (Suara.com/ Chyntia Sami B.)

Sementara itu, Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menjelaskan, kronologi awalnya ada salah seorang warganet yang melaporkan akun atas nama Abdul Jalil yang mengunggah foto sekelompok pria menggunakan kaos FPI sedang evakuasi bersama tim BPBD. Menyertai unggahan itu, akun itu menuliskan caption "Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7".

Baca Juga: Heboh Kolam Renang Berombak Sebelum Gempa, Ini Kata Danlanud

Saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan mesin Scrolling yang dimiliki Kemenkominfo, didapati bahwa ternyata foto itu diambil pada 2015 silam saat evakuasi bencana longsor di Sukabumi, bukan foto evakuasi bencana gempa di Palu. Sehingga, Kemenkominfo mengeluarkan pengumuman bahwa unggahan itu adalah hoax.

"Jadi ada ketidaksesuaian antara foto dengan captionnya. Namun, banyak orang yang menginterpretasikannya berbeda seperti mengklaim Kemenkominfo menyatakan kegiatan FPI hoax," ungkap Ferdinandus.

Sejak Kemenkominfo mengeluarkan rilis terkait beberapa akun media sosial yang menyebarkan hoax pada Selasa (2/10/2018) siang, ada ribuan pesan dan telepon dari FPI mengklarifikasi pernyataan Kemenkominfo itu. Ferdinandus mengaku, pesan-pesan terus berdatangan meminta dirinya segera melakukan klarifikasi.

"Semenjak siaran pers keluar, saya dapat puluhan ribu notifikasi di media sosial dan telepon sampai hp saya nyaris hang. Tapi tidak masalah, kami bertanggungjawab atas apa hang kami samoaikan di publik," tandasnya.

Baca Juga: Berbohong Dianiaya, Ratna Sarumpaet Mengaku Sedot Lemak di Wajah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI