70.821 Pengungsi Gempa Palu Butuh Air Bersih dan Obat-obatan

Rabu, 03 Oktober 2018 | 15:29 WIB
70.821 Pengungsi Gempa Palu Butuh Air Bersih dan Obat-obatan
Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengawasi proses evakuasi korban gempa di reruntuhan Hotel Roaroa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis ada 70.821 orang pengungsi pasca gempa 7,4 Skala Richter yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018). Sementara 1.407 orang meninggal.

Kapusdatin dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya tengah membutuhkan pasokan logistik untuk para pengungsi tersebut.

"Kami masih membutuhkan pasokan logistik seperti Air bersih dan obat-obatan," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018).

Sutopo mengatakan jika kemungkinan para pengungsi akan terus bertambah mengingat warga yang berada di atas bukit-bukit mulai turun. Dirinya menginformasikan jumlah korban jiwa meningkat per Rabu (3/10/2018).

Baca Juga: Gempa Palu: Tak Ada Peti Mati, Menpora Minta Keluarga Ardi Ikhlas

"Total korban jiwa sementara yang kami data sebanyak 1.407 jiwa," jelasnya.

BNPB juga memperkirakan rumah yang rusak berjumlah 65.733 unit. Namun, belum diklasifikasikan terkait kategori kerusakan dari tiap unit.

Hingga saat ini, BNPB bersama tim SAR gabungan masih bekerja dalam proses pencarian dan evakuasi para korban yang kemungkinan masih tertimbun material reruntuhan akibat gempa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI