Suara.com - Aktifitas Gunung Anak Krakatau kembali meningkat, selain mengeluarkan letusan secara konstan, gunung yang berada di Selat Sunda itu juga menumpahkan lava Pijar ke semua arah.
Pantauan petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Deny Mardiono mengatakan, berdasarkan pemantauan sejak tanggal 2 Oktober 2018, setidaknya terjadi 156 kali letusan dalam sehari.
"Visual pada malam hari dari CCTV, teramati sinar api dan lontaran pijar ke segala arah. Ombak laut tenang," kata Deny Mardiono, melalui pesan singkat yang diterima Suara.com, Rabu (03/10/2018).
Gunung dengan ketinggian 338 meter diatas permukaan laut (mdpl) tersebut mampu mengeluarkan suara letusan yang terdengar hingga radius 42 kilometer.
Baca Juga: Wajah Ratna Sarumpaet Bonyok, Rio Dewanto Belum Kasih Keterangan
"Jarak kita (pos pantau) dengan gunung 42 kilometer, suara dentuman dan getaran kaca dirasakan lemah hingga kuat di sini," kata dia.
Jarak satu letusan dengan letusan lainnya di berdurasi antara 29 detik hingga 305 detik dengan kekuatan amplitudo 30 hingga 51 milimeter.
Gempa tremornya berjumlah tiga kali dengan amplitudo 10 sampai 15 mm dengan durasi 24 sampai 27 detik. Meski begitu, statusnya tetap berada di level II atau waspada.
"Rekomendasi PVMBG, masyarakat tidak boleh mendekati GAK (Gunung Anak Krakatau) dalam radius 2 kilometer dari kawah. Masyarakat di wilayah Pantai Banten dan Lampung harap tenang. Jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi GAK yang akan menyebabkan tsunami," jelasnya.
Kontributor : Anggy Muda
Baca Juga: Nikita Mirzani Tutup Hati untuk Kiki The Potters: Naudzubillah!