Suara.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar mengatakan, Kementerian ESDM sudah melakukan mitigasi bencana atau serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan mitigasi dengan memetakan kawasan rawan bencana (KRB).
Rudy menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pemetaan KRB gempa bumi dan tsunami secara rutin. Hasilnya, selalu disampaikan kepada seluruh pemerintah daerah. Badan Geologi juga sudah membuat peta KRB gempa di Provinsi Sulawesi Tengah, Peta KRB Tsunami Teluk Palu dan Peta Mikrozonasi Gempa bumi Palu.
“Seperti Palu ini sudah kita petakan, kawasan rawan gempanya," kata Rudy di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).
Rudy mengatakan pihaknya sedang melakukan riset terkait tata ruang yang merujuk pada UU Nomor 24 tahun 1992 tentang tata ruang. Selanjutnya, tambah Rudy, hasil riset itu akan diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat.
Baca Juga: Menkominfo: Jaringan Komunikasi di Palu Baru Pulih 15 Persen
“Tentunya ini bagian dari mitigasi, tapi bagaimana beradaptasinya. Adaptasi mulai dari bangunan infrastruktur maupun sikap manusianya terhadap bencana," jelasnya.
Selain itu Kementerian ESDM juga menghimbau pada masyarakat untuk meingkatkan kewaspadaan terhadap gempa dan tsunami. Menurutnya, tata ruang seharusnya berbasis pada kebencanaan.
"Penataan ruang hendaknya berbasis kebencanaan termasuk semua infrastruktur bangunan harus mempertimbangkan aspek kegempaan. Ini salah satu upaya mitigasi pengurangan risiko bencana geologi,” kata Rudy.