Suara.com - Aparat kepolisian mengakui ada kejanggalan saat menelisik dugaan aktivis sosial Ratna Sarumpaet, yang diklaim dikeroyok sejumlah orang misterius di Bandung, Jawa Barat, tanggal 21 September 2018.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Adinta mengungkapkan, terdapat perbedaan antara fakta yang didapat polisi dengan foto wajah lebam mirip Ratna Sarumpaet yang beredar di media sosial.
Ia menuturkan, polisi belum menemukan saksi-saksi yang melihat langsung Ratna Sarumpaet diaiaya tiga pelaku saat berada di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
"Kabareskrim dan Polda Jabar sudah melakukan pengecekan, belum ada saksi yang mendengar dan menyaksikan langsung. Orang bandara juga tidak ada yang melihat langsung," kata Nico di Polda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga: Sukses Asian Games Diharap Tertular pada Asian Para Games
Menyusul maraknya kabar Ratna dikeroyok, Nico mengakui langsung meminta agar Polda Jawa Barat mendalami informasi tersebut.
Termasuk soal klaim Ratna yang ke Bandung untuk menghadiri acara internasional dan diikuti oleh perwakilan dari Malaysia serta Sri Lanka.
Namun, Nico memastikan tak ada laporan kegiatan internasional yang dilaksanakan di Bandung.
"Kalau ada acara internasional, pasti Polda Jabar melakukan pengamanan. Jadi, tidak ada kegiatan internasional di Bandung,” tegasnya.
Selain itu, kata dia, Polda Jabar juga sudah mengecek 23 rumah sakit menyusul kabar Ratna menjadi korban pengeroyokan.
Baca Juga: 3 Pemain Kena Sanksi Komdis PSSI, Persija Takkan Banding
Berdasarkan data yang diterima polisi, kata Nico, tak ada nama Ratna Sarumpaet yang didaftarkan sebagai pasien di puluhan rumah sakit se-Jabar.
"Jadi kami cek ke RS tak ada, di bandara tak ada, kegiatan internasional itu juga tak ada,” tandasnya.