Suara.com - Ratna Sarumpaet menggelar jumpa pers, Rabu (3/10/2018) sore ini. Ratna Sarumpaet akan jumpa pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan.
Siang ini Suara.com menyambangi rumah Ratna Sarumpaet. Rumah itu tergembok dan terkunci.
Saat Suara.com tiba di kediaman Ratna pukul 11.00, belum ada aktivitas berarti dari dalam rumah Ratna Sarumpaet. Hanya saja sudah ada beberapa wartawan yang telah menunggu di depan rumah Ratna.
Beberapa menit kemudian, tampak salah seorang perempuan mendatangi kediaman Ratna Sarumpaet sambil membawa barang belanjaan. Meskipun tak menyebutkan nama, namun dirinya mengaku bekerja di kediaman Ratna Sarumpaet.
Baca Juga: Sandiaga Buka Suara soal Rekayasa Babak Belur Ratna Sarumpaet
Tak banyak informasi yang diberikan olehnya, hanya saja dirinya membenarkan akan adanya konferensi pers yang rencananya akan dimulai pada pukul 15.00 WIB.
"Iya nanti ada konpers, tunggu saja," kata perempuan berpakaian serba hitam.
Selain itu, ada pun penjaga rumah yang sedang membukakan pagar untuk pekerja rumah itu mengatakan bahwa tidak ada Ratna Sarumpaet di rumahnya. Akan tetapi dirinya membenarkan bahwa ada anak Ratna Sarumpaet yang tinggal di situ.
"Iya ada (anak-anaknya)," pungkasnya.
Untuk diketahui, Ratna Sarumpaet sempat membuat geger publik. Foto dirinya dengan wajah babak belur viral di media sosial.
Baca Juga: Fahri Hamzah Semprot Tompi soal Dugaan Rekayasa Ratna Sarumpaet
Atas dasar beredarnya foto tersebut, beberapa temannya yang juga politisi menyatakan bahwa Ratna telah dikeroyok oleh orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jumat (21/9/2018).
Karena merasa trauma dan diancam, Ratna Sarumpaet baru menyampaikan hal itu baru-baru ini kepada orang-orang terdekatnya, salah satunya Calon Presiden Prabowo Subianto.
Mereka bersama Amien Rais dan Fadli Zon melakukan di tempat rahasia. Di sana, Ratna Sarumpaet menceritakan kronologis aksi kekerasan yang menimpanya. Karena hal itu, Prabowo beserta jajarannya akan menghadap Kapolri untuk menuntaskan kasus yang menurutnya melanggar HAM.