Warga Jarah Makanan, Polisi : Tolong Pahami Itu Situasi Darurat

Rabu, 03 Oktober 2018 | 00:29 WIB
Warga Jarah Makanan, Polisi : Tolong Pahami Itu Situasi Darurat
Warga membawa sejumlah barang dari gudang Alfa Midi di Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak kepolisian memberikan toleransi terhadap aksi penjarahan makanan yang dilakukan oleh warga Kota Palu dan Kabupaten Donggala usai bencana gempa bumi yang mengguncang kedua wilayah itu.

Hal itu lantaran mereka sedang menghadapi situasi darurat untuk bertahan hidup.

Menurut Setyo, penjarahan yang dilakukan para korban tidak bisa dikatakan sebagai aksi penjarahan. Pasalnya, mereka terpaksa melakukannya agar bisa bertahan hidup lantaran logistik bantuan belum bisa tiba di lokasi.

"Bukan penjarahan mereka mengambil bahan makanan untuk kebutuhan mereka, tolong dipahami itu situasi darurat," kata Setyo saat ditemui di Forum Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Setyo menjelaskan, apa yang dilakukan oleh para korban gempa mengambil makanan di gerai-gerai makanan adalah hal yang wajar untuk bisa bertahan hidup.

Bahkan, ada beberapa retail di Palu yang membagikan makanan di dalam tokonya secara cuma-cuma karena situasi darurat.

"Bayangkan kalau kita mengalami seperti itu tentu ingin survive ingin mendapatkan makanan apalagi memikirkan anaknya, mungkin ada bayi. Jadi tolong dipahami itu," ungkap Setyo.

Sementara untuk aksi pencurian barang elektronik dan uang saat bencana berlangsung, pihak kepolisian langsung menindak tegas para pelaku.

Hingga kini sedikitnya ada sebanyak 49 warga Sulawesi Tengah yang sudah dibekuk polisi lantaran terbukti melakukan pencurian saat bencana berlangsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI