Cerita Pilot Hercules Tenangkan Ribuan Pengungsi Gempa Palu

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 03 Oktober 2018 | 00:03 WIB
Cerita Pilot Hercules Tenangkan Ribuan Pengungsi Gempa Palu
Pilot pesawat Hercules, Mayor (Penerbang) Averroes yang membawa pengungsi korban gempa Palu. (Lirzam Wahid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat Hercules menjadi pilihan angkutan evaluasi bagi ribuan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang terus memadati Bandara Mutiara Sis Aljufri, Kota Palu.

Sebaliknya, dengan pesawat Hercules juga lebih mudah menyalurkan bantuan logistik dan tim medis, SAR dan personel. Keberhasilan upaya evakuasi dan penanggulangan bencana itu tak lepas dedikasi seluruh pilot yang terus menerus menerbangkan pesawat Hercules.

Salah satunya pilot Hercules nomor seri A-1320, Mayor (Penerbang) Averroes. Pria berbadan tegap itu baru turun saja berhasil mendaratkan Hercules berpenumpang seratusan lebih pengungsi, Selasa (2/10/2018) siang tadi.

Pesawat Hercules yang mengangkut para pengungsi gempa Palu di Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Suara.com/Lirzam Wahid)
Pesawat Hercules yang mengangkut para pengungsi gempa Palu di Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Suara.com/Lirzam Wahid)

"Keadannya saat ini lebih baik. Untuk masyarakat terima kasih yang di Palu karena sudah tertib dan ingin mengikuti instruksi. Sehingga proses pengangkutan lebih muda," ujar Averroes, ditemui di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin. Selasa (2/10/2018) siang. 

Averroes mengakui ribuan pengungsi sempat mengepung landasan pacu Bandara Mutiara Sis Aljufri sehari lalu. Namun kondisi itu kata dia sesuatu yang wajar mengingat kondisi serba keterbatasan yang dirasakan pengungsi.

"Kita paham karena semua panik dan banyak masyarakat ingin cepat keluar dan tidak bisa tertib lagi. Namun lama kelamaan mereka sadar, makin tidak tertib akan makin lama pesawat terbang. Sehingga akhirnya kami kembali dapat masuk dan keluar bandara sekira jam 2," jelas Averroes.

Dia mengatakan, seluruh pilot dan kru pesawat berjanji akan terus mengevakuasi korban keluar dari Bandara Mutiara Sis Aljufri. Meski harus bolak-balik Palu -Makassar dengan lama tempuh sekira 1,5 jam.

Penerbang dari Pangkalan Halim Perdanakusuma itu mengaku tidak pernah lelah menerbangkan Hercules. Apalagi ada pembatasan waktu terbang yang sudah diatur.

"Di sini ada enam pesawat. Kalau saya sendiri biasanya empat kali bolak-balik. Intinya selama kami mampu kami lakukan karena dari awal kita niat ikhlas ingin membantu," tutur Averroes.

Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).  [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]

Berdasarkan data penerbangan enam pesawat Hercules di Lanud Hasanuddin, sudah tercatat pengungsi yang berhasi dievakuasi ke Makassar mencapai 4.135 orang, siang tadi. 

Sementara untuk tim medis, SAR, personel dan logistik yang diberangkatan mencapai1736 orang dan 28.736 ton bahan makanan, obat-obatan dan peralatan kelistrikan.

Kontributor : Lirzam Wahid

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI