Kapolri Klaim Aksi Penjarahan Pasca Gempa Palu Sudah Berkurang

Selasa, 02 Oktober 2018 | 17:39 WIB
Kapolri Klaim Aksi Penjarahan Pasca Gempa Palu Sudah Berkurang
Tim Basarnas terus berusaha mencari para korban di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulteng, yang ambruk dihantam gempa pada, Jumat pekan lalu. [Dok. Gendon Subandono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan situasi kamtibmas empat hari pasca gempa 7,4 SR dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sudah terkendali. Ini dikarenakan ribuan personel gabungan dari TNI dan Polri sudah tiba dan ditempatkan ke kawasan yang dianggap rawan.

Tito menerangkan, TNI sudah mengerahkan sekitar 3.000 orang personel ke Sulteng. Sedangkan Polri sekitar 1.500 anggota.

"Situasi sudah terkendali. Sudah banyak pasukan-pasukan dari luar, Brimob juga sudah masuk, maupun TNI," ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/10/2018).


Selain melakukan evakuasi, Polri fokus pada pengamanan. Anggota kepolisian di Palu sudah ditempatkan ke sejumlah lokasi yang dianggap rawan. Diantaranya untuk pengamanan di area alat berat, pusat perekonomian, dan area SPBU.

Baca Juga: Punya IG, Mayangsari Makin Berani Pamer Kemesraan dengan Suami

"Kemudian jalur-jalur masuk menuju kota Palu. Bandara, dan pelabuhan itu yang paling utama," jelas Tito.

Tito mengklaim H+4 setelah gempa melumpuhkan sejumlah daerah di Palu, tingkat kejahatan sudah menurun. Seperti dilaporkan, pascagempa mengguncang Sulteng banyak warga yang melakuakan penjarahan di toko yang menjual makanan dan BBM di SPBU.

"Justru malah menurun sekarang ya (kejahatan)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI