Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut alat deteksi tsunami atau buoy sudah tak beroperasi sejak tahun 2012. Hal ini terkuak setelah gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) petang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, alat deteksi tsunami seharusnya berfungsi normal.
"Inilah perlunya yang namanya pengamanan alat-alat yang sangat berguna untuk mendeteksi baik gempa, tsunami," ujar Jokowi di halaman Istana Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Selain itu, Jokowi juga meminta kesadaran masyarakat untuk ikut merawat alat deteksi tsunami.
Baca Juga: Jadi Duda, Begini Ekspresi Baper Sule Lihat Kemesraan Anisa Rahma
"Agar alat-alat seperti itu tidak dirusak atau tidak diambil karena alat ini sangat berguna sekali," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi sudah memerintahkan pihak terkait untuk segera memperbaiki alat deteksi tsunami yang rusak itu. Setelah berfungsi, Jokowi meminta untuk dijaga dan dirawat agar tetap berfungsi dengan baik.
"Saya perintahkan agar alat ini diperbaiki kemudian diawasi dan dijaga. Karena itu alat yang sangat penting dalam mendeteksi kejadian yang akan terjadi," imbuh Jokowi.