Suara.com - Preisden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas dengan topik penanganan dampak tsunami dan gempa Palu - Donggala, Sulawesi Tengah. Jokowi mengatakan, ada empat prioritas yang harus ditangani pemerintah.
Jokowi kemudian meminta pada Kementerian yang memiliki tenda berukuran besar untuk dibawa ke Palu, Donggala, Parigi Moutong, Sigi, hingga tempat-tempat yang berkaitan dengan penanganan korban di lapangan.
"Pertama, yang berkaitan dengan evakuasi korban, pencarian dan penyelematan korban yang belum ditemukan," ujar Jokowi saat memberikan pengantar Ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Dengan begitu, Presiden Jokowi memerintahkan kepada Kepala Basarnas Muhammad Syaugi dibantu dengan TNI dan Polisi untuk menambah jumlah personel. Ini penting untuk menjangkau lebih jauh wilayah yang terdampak gempa dan tsunami.
Baca Juga: Cegah Penyakit Infeksi, Jenazah Korban Gempa Palu Segera Dikubur
"Masuk ke Donggala, masuk ke Sigi, masuk ke Parigi Moutong. saya minta dibantu kementerian PUPR, soal alat beratnya. kerahkan alat-alat berat dari tempat-tempat di sekitar Sulawesi Tengah, dan juga bisa memakai alat berat milik swasta," kata Jokowi.
Kedua Presiden Jokowi menyinggung soal pertolongan medis. Berdasarkan hasil peninjauan langsung ke lokasi gempa, Preisden Jokowi melihat tenda-tenda darurat pengungsian sangat kurang.
"Juga termasuk di dalamnya kapal TNI, rumah sakit TNI, agar segera didorong ke sana. Dan saya minta menteri kesehatan memperbanyak rumah sakit lapangan, karena saya lihat tidak memungkinkan korban dirawat di dalam rumah sakit," kata Jokowi.
"Tentu saja, pastikan kesediaan obat-obatan, tenaga medis, agar semua betul-betul tersedia," lanjut Jokowi.
Ketiga, berkaitan dengan penanganan pengungsi. Kepala Negara menginginkan seluruh pengungsi mendapatkan makanan dan air bersih. Terutama untuk perempuan, bayi dan anak-anak. Selain itu ketersediaan MCK juga dirasa sangat penting bagi pengungsi.
Baca Juga: Jokowi Ajak Peserta Asian Para Games Doakan Warga Palu & Donggala
"Karena listriknya masih padam, sehingga mencari air sangat sulit di lapangan. dari aspek keamanan, dari TNI dan Polri untuk jaga distribusi logistik agar betul-betul sampai ke masyarakat," katanya.
Keempat, soal perbaikan infrastruktur seperti airport dan jalan-jalan yang kena longsor atau rusak agar cepat diperbaiki.
Selain itu penerangan juga sangat penting. Preisden Jokowi meminta PLN untuk segera memperbaiki gardu listrik yang rusak.
"Penanganan medis tak bisa berjalan karena tidak ada listrik, air tidak didapat juga karena listrik belum menyala. Ketiga, berkaitan dengan BBM. Pastikan BBM yang ada di Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong betul-betul melimpah, sehingga masyarakat terlayani apabila ingin membeli BBM," jelas Presiden.
Dalam Ratas ini juga hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla. Serta sejumlah menteri dan pejabat lembaga negara.
Di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.