Suara.com - Di tengah musibah gempa dan tsunami yang melanda wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Palu, Sigi dan Donggala, bayi kembar tiga berhasil lahir dari rahim salah satu korban pada Senin (1/10/2018) malam.
Bayi kembar tersebut lahir dari pasangan Zainal Abidin (37) dan Atini (31) beberapa jam setelah berhasil mendarat dengan selamat di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
Zainal dan istrinya yang telah hamil tua sempat tertahan di Bandara Mutiara Sis Aljufri, sejak Minggu (30/9/2018) malam. Selanjutnya terbang bersama pesawat Hercules dan tiba di Lanud Hasanuddin sekira pukul 14.15 Wita.
Menurut Zainal, ia terpaksa membawa istrinya yang hamil tua keluar Sulteng lantaran rumah mereka di Kabupaten Sigi, tak lagi aman.
Selain itu, seluruh rumah sakit di wilayah Kota Palu, Sigi dan daerah lain sudah tidak memungkinkan memberi bantuan persalinan.
"Sebelum terbang, kami cari rumah sakit, tapi empat rumah sakit yang kami datangi tidak ada yang bisa. Karena tidak ada listrik dan peralatan tidak memadai," jelas Zainal.
Setelah mendarat di Lanud Hasanuddin, tim medis RSUD Daya yang telah sigap langsung menjemput pasien menggunakan ambulans, lalu dibawa ke RSUD Daya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Atina yang telah kontraksi langsung dimasukkan di ruang operasi, untuk menjalani persalinan sekira pukul 18.30 Wita. Hanya sekira 30 menit operasi bedah sesar yang dipimpin Dr dr Nugrah Utama Palupessy berjalan lancar.
Bayi laki-laki pertama lahir sekira pukul 19.11 WITA, dengan berat 2,2kg dan panjang 44 cm, lalu semenit berikutnya lahir lagi bayi perempuan dengan berat 2,2 Kg dan panjang 40 cm, dan terakhir bayi perempuan berat 1,8 kg dan panjang 40 cm.
"Alhamdulillah putra dan putri kami lahir dengan selamat dengan melalui operasi bedah sesar (seksio sesarea)," jelas Zainal Abidin saat ditemui di ruang RSUD Daya.