Suara.com - Seorang petani di barat daya Cina tewas setelah diserang oleh seekor babi di sebuah pasar, demikian diwartakan South China Morning Post mengutip laporan media-media lokal.
Petani itu, yang diketahui bermarga Yuan, ditemukan tewas dengan pembuluh darah sobek. Ia terbaring bersimbah darah dekat sebuah kandang babi di pasar daerah Liupanshui, Provinsi Guizhou.
Ia diketahui pergi ke kota itu bersama seorang sepupu bermarga Wu dari rumah mereka di Provinsi Yunan pada Rabu (26/9/2018) pekan lalu untuk menjual 15 ekor babi.
Sepupunya menemukan dia sudah tewas pada Kamis pagi. Sepupunya juga menemukan pintu kandang babi di dekat lokasi penemuan mayat sudah terbuka dan seekor babi jantan, yang mulutnya berlumuran darah, berada di dalam kandang tersebut.
Penyelidikan forensik memastikan bahwa babi jantan berbobot sekitar 250 kilogram adalah pembunuh Yuan.
"Kaki sepupu saya penuh darah dan tercabik-cabik," kata Wu.
Dalam rekaman kamera keamanan, terlihat Yuan pergi ke pasar sekitar pukul 4.40 dini hari. Ia tampaknya ingin memberi makan babi-babinya yang belum terjual. Ia ditemukan tewas sekitar sejam kemudian.
Adapun babi yang membunuh Yuan bukan bagian dari 15 babi yang dibawanya dari kampung. Hingga kini belum diketahui identitas babi pembunuh tersebut.
Seorang manajer di pasar itu mengatakan bahwa babi pembunuh Yuan itu kini sudah dikurung agar tak lagi membunuh manusia lain.