Suara.com - Gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mengakibatkan tanah di Perumnas Balaroa, Palu Barat ambles sedalam 5 meter.
Bahkan, muka tanah jalan yang berada di lokasi itu mengalami kenaikan hingga setinggi rumah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo menjelaskan, kenaikan dan penurunan tanah itu diakibatkan lokasi permukiman warga berada tidak jauh dari jalur sesar palu-koro.
Baca Juga: Guns N Roses Sedang Menggarap Album Baru?
"Total di Perumnas Balaroa ada 1.747 rumah. Lokasi perumahan ini hanya berjarak 2,6 kilometer dari jalur pergeseran sesar Palu-koro yang menyebabkan gempa bumi," kata Sutopo saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
"Sehingga, pada saat gesekan terjadi, ada tanah yang mengalami penurunan hingga 5 meter lalu ada bagian tanah lain yang mengalami kenaikan hingga setinggi rumah," imbuh Sutopo.
Sutopo menjelaskan, hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa korban jiwa yang ada di Perumnas Balaroa.
Pasalnya, tim kesulitan melakukan evakuasi lantaran kondisi jalanan yang naik hingga setinggi rumah dan bergelombang.
Proses evakuasi masih dilakukan secara manual, alat berat yang juga kesulitan untuk bisa masuk ke wilayah itu.
Baca Juga: Empat Cara Mengolah Air Menjadi Laik Pakai Saat Bencana
"Kami belum tahu korban jiwa yang tertimbun berapa, tapi perkiraan ratusan. Sampai kemarin evakuasi dilakukan manual sambil menunggu alat berat tiba," ungkap Sutopo.