Suara.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno sepakat atas saran Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghentikan sementara kampanye di Sulawesi Tengah usai peristiwa gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Atas kejadian itu, Sandiaga telah menunda jadwal kampanye Pilpres 2019 di Sulawesi Tengah. Menurut Sandiaga, saran SBY menjadi salah satu pertimbangan baginya menunda jadwal kampanyenya di Sulteng.
Sebelumnya, SBY meminta semua pihak ikut membantu pemerintah dan membantu masyarakat yang terkena musibah. Sandiaga kemudian sepakat dengan usulan SBY yang lebih mengedapankan nilai kemanusiaan terlebih dahulu.
"Jadi salah satu pertimbangan kami adalah juga imbauan Pak SBY sebagai mentor kita, sebagai bapak bangsa. Kita sangat sepakat dalam keadaan yang sulit ini kita karena seruannya tadi bersatu untuk gotong royong," kata Sandiaga di Gedung Dompet Dhuafa, Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Baca Juga: Nikita Mirzani Dijuluki Kerudung Dusta, Begini Tanggapannya
Sandiaga mengaku sempat khawatir apabila dirinya berkunjung ke Palu untuk nilai kemanusiaan, malah dianggap sebagai suatu bentuk dari kampanye.
"Walaupun kita nggak berniat untuk memicu perbedaan tapi karena ini memang harus masuk periode kampanye bisa memacu ancaman terhadap kesatuan sehingga kita suspensi sementara," ujar Sandiaga.
Hanya saja Sandiaga belum memutuskan sampai kapan dirinya akan menghentikan jadwal kampanyenya di Sulteng. Ia mengaku masih melakukam koordinasi dengan relawan-relawan pendukungnya yang bermukim di wilayah Sulawesi.
"Saya lagi berkoordinasi terus, tapi paling tidak saya bisa umumkan ke relawan di Sulawesi (termasuk Sulut dan Gorontalo dan Mamuju) untuk berkoordinasi karena mereka yang menyiapkan kunjungan saya," pungkasnya.
Baca Juga: Diduga Diperkosa, Kasir Hotel Ditemukan Tewas dalam Kamar 202