Suara.com - Pemerintah Indonesia akhirnya membuka pintu bagi negara-negara asing untuk memberikan bantuan ke Palu dan Donggala pasca gempa dan tsunami dahsyat di sana. Pasca gempa Palu sebesar 7,4 skala richter, kawasan tersebut lumpuh.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menjelaskan, Presiden telah menyampaikan arahan tersebut kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Presiden telah menyampaikan ke Bu Menlu untuk membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi gempa di Donggala, Palu sesuai kebutuhan," ujar Johan Budi kepada wartawan, Senin (1/10/2018).
Johan menjelaskan, koordinasi bantuan dari negara lain di bawah Menkopolhukam Wiranto. Secara terpisah, Wiranto menjelaskan rencana bantuan asing masih dibahas.
Baca Juga: Diguncang Gempa dan Dibakar, Rutan Donggala Kini Tak Berpenghuni
Meski demikian, Wiranto mengakui sudah banyak negara asing yang menawarkan bantuan pada Pemerintah Indonesia.
"Mulai dari ASEAN maupun dari negara di kawasan Eropa dan Amerika, banyak tawaran dan akan kita bincangkan dengan mereka," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Lebih jauh, Pemerintah Indonesia juga akan memanggil duta besar negara sahabat yang ada di tanah air. Salah satu pembahasannya adalah perihal bantuan untuk warga Palu dan Donggala.
"Hari ini kita memanggil para dubes untuk membicarakan bantuan apa yang bisa ditawarkan dan kita juga sudah punya target-target, hal-hal yang dibutuhkan dalam rangka penanganan pengungsi itu," katanya.
Baca Juga: Korban Gempa Palu Meninggal karena Shock Berat di Makassar