Suara.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memberlakukan ujicoba sistem electronic traffic law enforcement (e-TLE) atau tilang eletronik di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman - MH. Thamrin, Senin (1/10/2018), hari ini.
Ada dua unit kamera pengawas atau CCTV buatan Cina yang telah dipasang untuk merekam kendaraan yang melanggar lalu lintas di jalan protokol tersebut.
"Ya kami lakukan uji coba e-TLE hari ini. Sementara ini, dua kamera dulu di sepanjang Sudirman-Thamrin," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf di Mapolda Metro Jaya.
Uji coba ini akan diberlakukan selama satu bulan ke depan. Yusuf menjelaskan, dalam penerapan sistem e-TLE nantinya, petugas akan melayangkan surat konfirmasi kepada pelanggar sesuai alamat yang tertera di Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Baca Juga: Nikita Mirzani Tuding Kiki The Potters Ingin Dompleng Namanya
Surat konfirmasi tersebut juga mencantumkan jenis pelanggaran, pasal serta foto kendaraan hasil jepretan CCTV yang dianggap melanggar lalu lintas.
"Setelah dicapture masuk ke sini (TMC), nanti kita kirim konfirmasi soal pelanggaran dan pasalnya. Kita kasih konfirmasi dulu sesuai dengan alamat mobilnya. Kita konfirmasi ke sana selang waktu tiga hari," ujarnya menjelaskan.
Setelah surat tersebut dilayangkan, polisi kemudian memberikan batas waktu selama 17 hari untuk menunggu respon dari pelanggar.
"Kalau memang dia (pelanggar) enggak mengakui kesalahannya, ya kita blokir," kata dia.
Menurut dia, surat konfirmasi sangat penting karena untuk memastikan pemilik kendaraan yang melanggar. Yusuf mencontohkan, bila ada kendaraan yang sudah dijual kepada orang lain, maka polisi meminta keterangan identitas pemilik baru yang kendaraannya dianggap melanggar sistem e-TLE.
Baca Juga: Kantor Bank Mandiri Cabang Palu Sudah Beroperasi, 5 ATM Aktif
"Justru kita ada surat konfirmasi ini. Kenapa tidak langsung ditilang saja, kan mobilnya melanggar? Tapi ini kita konfirmasi dulu. Misalnya, mobilnya sudah dijual ke si B, diberikan kwitansi pembayarannya. Mereka kita imbau untik melapor ke samsat. Kemudian bila sudah ada konfirmasi itu, kita kirim lagi konfirmasi ke alamat yang membeli mobil itu," kata dia.
Terkait pemberlakuan ujicoba e-TLE ini, Yusuf menyarankan agar seluruh pemilik kendaran baik sepeda motor dan mobil bisa memasukan data seperti nomor telepon dan alamat surat elektronik (surel) jika hendak mengurus surat-surat kendaraan di kantor Samsat. Pencantuman data-data itu untuk memudahkan polisi saat melayangkan surat konfirmasi ke alamat tempat tinggal pengendara yang melakukan pelanggaran.
"Ini sebenarnya (sistem e-TLE) sudah siap, tinggal nunggu beberapa komponen saja untuk bisa dioperasikam lebih cepat, bagaimana masyarakat bisa mengetahui lebih cepat. Ya, kalau masyarakat bisa langsung memberikan nomor HP dan alamat email, lebih cepat. Makanya kan saya wajibkan untuk 1 Oktober kan," tandasnya.