Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kondisi di kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, masih darurat, pasca gempa 7,4 skala ritcher dan tsunami. Ini dikatakan Jokowi saat menanggapi pertanyaan wartawan soal warga yang menjarah sejumlah toko yang menjual bahan makanan.
Jokowi mengatakan hingga, Senin (1/10/2018) di Kota Palu masih dalam keadaan darurat. Sementara evakuasi korban gempa lombok belum selesai.
"Perlu saya sampaikan, yang pertama memang keadaan di sana masih di dalam kondisi yang darurat. Evakuasi belum selesai, banyak tempat-tempat yang tidak bisa dilakukan evakuasi karena alat berat belum ada. Problem. Tapi tadi malem alat berat mulai masuk ke Palu," ujar Jokowi di Monumen Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
Jokowi menjelaskan, pasokan makanan dan air minum di Palu juga bermasalah. Terlebih hampir semua toko tutup pascagempa 7,4 skala ritcher yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) sore.
Baca Juga: Update Gempa Palu, Sejumlah SPBU dan Pasar akan Dibuka Hari Ini
"Air masalah karena listrik tidak ada, tidak hidup. Kenapa listrik nggak ada, karena dari 7 gardu yang ada yang hidup hanya dua," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi memastikan pihak PLN akan segera memperbaiki gardu listrik yang rusak. Namun, kata Jokowi, perbaikan tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
"Sehingga kemarin kita perintahkan untuk didatangkan gardu yang mobile sehingga segera itu bisa ditangani air bisa kembali mudah didapatkan," kata dia.
Selain menjarah toko makanan, warga juga jarah BBM di SPBU. Terkait hal itu, Jokowi mengatakan Pertamina masih kesulitan memasok bahan bakar karena akses jalan yang belum bisa dilalui.
"Ini juga masalah, karena mau menuju ke sana airportnya belum bisa dipakai, kemudian darat juga masih ada jembatan yang runtuh longsoran yang itu juga menghambat," kata Jokowi.
Baca Juga: Gempa Palu, Pasha Ungu Terpaksa Berpisah dari Anak-anaknya
"Tapi juga kemarin bandara sudah bisa dipakai meskipun baru 2 ribu meter. Tapi ini segera dalam seminggu akan diselesaikan, sehingga normal kembali kehidupan sehari-hari masyarakat di sana," Jokowi menambahkan.