Saat ini, di Kecamatan Songgon misalnya, sudah menanam 25 ha pada ketinggial 650 mdpl, yang dibantu dari kegiatan APBN 2018. Lokasinya antara lain di Desa Sragi dan Desa Bayu.
Adapun benih yang dikembangkan adalah jenis Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning, dan rata-rata tanamanan sudah memasuki 65-75 hari.
"Setelah mendengar langsung pidato Menteri Pertanian saat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu, kami jadi makin semangat untuk mencoba. Kami berharap, program tanam bawang putih ini terus dilanjutkan pemerintah sampai petani benar-benar berhasil," ujar Agus Supriyadi, Ketua Kelompok Tani Sawung Walik dari Desa Sragi, Kecamatan Songgon, di lereng Gunung Raung.
Sementara itu, Mohamad Khoiri, Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Banyuwangi, yang turut mendampingi kunjungan, menyebutkan, potensi lahan di Banyuwangi sebenarnya masih luas.
Baca Juga: Kementan Manfaatkan Teknologi Iradiator Gamma untuk Ekspor Buah
"Potensi lahan sementara ada sekitar 250 ha di kaki Gunung Raung, tepatnya di Kecamatan Songgon, tapi kami ingin pastikan petaninya siap dan yakin dulu, supaya ke depan tidak jadi masalah," kata Khoiri.
"Kalau ada pelaku usaha yang mau masuk Banyuwangi, kami siap bantu fasilitasi," tambahnya.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman pernah menyebutkan, secara nasional untuk swasembada bawang putih dibutuhkan pengembangan lahan seluas 60 ribu ha untuk konsumsi dan 18 ribu ha untuk perbenihan. Direktorat Jenderal Hortikultura pun menyiapkan pendampingan bagi pelaku usaha dan petani yang serius merealisasikan tanam bawang putih, terkait teknologi budidaya maupun konsultasi perbenihan.