Cerita Ribuan Burung Tutupi Langit Kota Palu Saat Tsunami Melanda

Minggu, 30 September 2018 | 01:06 WIB
Cerita Ribuan Burung Tutupi Langit Kota Palu Saat Tsunami Melanda
Suasana pemukiman yang rusak akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9/2018). (ANTARA FOTO/BNPB/pras)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekumpulan burung sempat menutupi langit Kota Palu, Sulawesi Tengah saat gempa dan tsunami melanda daerah itu pada Jumat (28/9/2018). Usai lindu dan air bah melanda, Kota Palu kini lumpuh.

Laporan terkini jurnalis Suara.com di Kota Palu mencoba merangkum cerita salah seorang warga sekaligus korban gempa dan tsunami di daerah itu.

Ciya (41) salah satu korban gempa di Kota Palu menuturkan bagaimana mencekamnya saat gempa dan tsunami itu tiba. Dari penuturannya, saat air tsunami datang ia melihat kawanan burung dalam jumlah yang sangat banyak menutupi langit Kota Palu.

"Saya sempat takut, ketika kejadian itu langit sempat gelap, itu burung menutupi langit. Jadi pas tsunami itu burung-burung menutupi langit, ya Allah ngeri lah," tutur Ciya saat ditemui Suara.com di tenda pengungsian di Rumah Dinas Gunernur Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018).

Baca Juga: Krisis Makanan Pasca Gempa Palu, Minimarket dan SPBU Dijarah

Ciya mengungkapkan, korban jiwa terbanyak berada di Pantai Talise. Karena saat gempa dan tsunami melanda, di Pantai Talise tengah digelar festival Pesona Palunomoni.

"Ada acara itu di Palulomoni di Pantai Talise, paling banyak korban di sana. Banyak sekali mayat," kata dia.

Saat badai tsunami tiba, Ciya bahkan sampai terpisah dengan kedua anak dan suaminya. Saat itu, dirinya sedang berada di kantor tempatnya bekerja. Sementara, kedua anaknya berada di rumah, sementara suaminya tengah berada di Poso.

Karena khawatir dengan kondisi anak-anaknya, ia kemudian meminta diantar pulang oleh temannya ke wilayah Besusu Tengah, Kota Palu. Kekhawatirannya makin memuncak kala Ciya menyaksikan banyak orang-orang tergeletak tertimpa reruntuhan bangunan. Apalagi, rumahnya juga tidak jauh dari Pantai Talise.

"Ke rumah jemput anak saya, langsung saya bawa ke pengusian di bandara, bandaranya penuh, terus akhirnya kita mengungsi ke rumah dinas gubernur," tuturnya.

Baca Juga: Taklukkan Brighton, City Sementara Pimpin Klasemen Liga Inggris

Hingga Sabtu (29/9/2018) tengah malam Kota Palu masih dilanda kegelapan. Selain itu, gempa juga masih kerap terasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI