Suara.com - Pasca gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah terjadi krisis ketersiaan bahan bakar minyak untuk kendaraan di sekitar lokasi gempa. Bahkan sempat terjadi penjarahan di SPBU.
PT Pertamina mengirimkan bahan bakar avtur pascagempa Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Guna memenuhi kebutuhan pasokan avtur untuk bahan bakar pesawat udara, pada Sabtu (29/9/2018) Pertamina memberangkatkan mobil tangki avtur dari Mando dan Luwuk," kata Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII Roby Hervindo saat dihubungi, Minggu siang.
Dia mengatakan hal ini untuk memenuhi kebutuhan akan avtur semua pesawat. Karena, katanya, banyak pesawat TNI yang nantinya datang ke Palu, maupun pesawat komersil.
Baca Juga: Jokowi: Saya Setiap Menit Ikut Perkembangan Penanganan Gempa Palu
"Karena, jalur udara satu-satunya akses cepat saat ini, karena lintas darat masih cukup sulit," katanya.
Untuk memperkuat pelayanan di lokasi bencana alam, Pertamina juga mengirimkan bantuan personil awak mobil tangki dari Pare-pare dan Kendari, serta sekitar 50 personil operator SPBU bantuan dari wilayah operasi Sulawesi.
PT Pertamina (Persero) juga telah mendirikan Posko sementara penanganan korban gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah sejak Sabtu (29/9/2018).
Dua posko didirikan yaitu di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Mutiara Palu dan di Terminal BBM (TBBM) Donggala. Selain dua posko tersebut, Pertamina sedang mengupayakan satu posko lagi di Kota Palu bekerja sama dengan Hiswana Migas DPC Sulawesi Tengah.
Pertamina juga mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan ke Donggala. Untuk mempercepat penyaluran, bantuan dikirim dengan mengerahkan beberapa tim dari titik lokasi pemberangkatan di antaranya dari Makassar, Gorontalo, dan Palopo.
Baca Juga: Gempa Palu, Jokowi Ganti Acara Jalan Sehat Jadi Doa Bersama
Tim Pertamina terdiri dari tenaga medis dan relawan membawa serta bantuan logistik dan peralatan untuk keperluan posko kemanusiaan di lokasi bencana. Sebagian tim relawan telah berhasil tiba di Palu dan Donggala. (Antara)