Jenazah Peronel AirNav Anthonius Gunawan Disemayamkan di Makassar

Minggu, 30 September 2018 | 11:53 WIB
Jenazah Peronel AirNav Anthonius Gunawan Disemayamkan di Makassar
Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu. (Foto: Dok. Humas AirNav Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melayat ke rumah kerabat korban bencana gempa pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC) Anthonius Gunawan Agung yang disemayamkan di Jalan Onta Baru, Makassar. Anthonius Gunawan Agung tewas karena memandu pilot Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar saat gempa Palu.

"Anthonius Gunawan Agung adalah pahlawan yang sesungguhnya. Saya kagum dan bangga dengan aksi heroiknya yang demi tugasnya tidak meninggalkan tempat walaupun nyawanya sedang terancam," ujar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan Anthonius Gunawan Agung telah mengajarkan dan memperlihatkan dedikasinya kepada semua orang walaupun bencana gempa dengan kekuatan 7,4 Skala Richter (SR) tidak membuatnya surut untuk meninggalkan tugasnya.

Anthonius Gunawan Agung mempertaruhkan nyawanya untuk memandu pilot Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Anthonius Gunawan Agung baru melompat keluar dari jendela setelah memastikan pesawat Batik Air telah lepas landas dengan selamat.

Baca Juga: Update Gempa Palu: Kominfo Bakal Kirim 100 Telepon Satelit

"Pilot dan semua penumpangnya sudah selamat setelah dipandu oleh Anthonius Gunawan Agung. Tidak ada lagi kata-kata yang dapat menggambarkan aksi heroik beliau," ucap Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto.

Paman korban, Sambas (58) bersama anggota keluarganya tidak mampu menahan tangisnya ketika jenazah dari Anthonius Gunawan Agung disemayamkan di ruang tengah rumahnya.

"Almarhum ini semasa hidupnya berjiwa sosial. Almarhum selalu membantu orang-orang dan selalu ringan tangan. Saat almarhum pulang libur ke Makassar misalnya, dia selalu mengundang teman-temannya ke rumah. Dia sangat baik," ujarnya dihadapan wali kota Danny.

Sebelumnya, pada saat gempa terjadi, Jumat (28/92018), personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi, namun Anthonius Gunawan Agung belum dapat turun karena pesawat belum tinggal landas.

Anthonius Gunawan Agung menunggu pesawat Batik hingga terbang penuh. Setelah pesawat dalam kondisi terbang penuh, dampak gempa sudah semakin kuat, dan dia memutuskan melompat dari cabin tower (lantai empat) sehingga kakinya patah.

Baca Juga: Berita Terkini Gempa Palu, MER-C Kirim Tim Dokter dan Perawat

Personel AirNav di Palu kemudian membawanya ke rumah sakit, yang kemudian merujuknya ke rumah sakit yang lebih besar karena ada indikasi luka dalam. AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan untuk membawa Agung ke rumah sakit yang lebih besar. Namun karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi ini.

Anthonius Gunawan Agung rencananya dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun sebelum helikopter tiba, dia sudah meninggal dunia.

Anthonius Gunawan Agung yang lahir di Abepura pada 24 Oktober 1996 dan telah disemayamkan di rumah kerabatnya di Makassar dan selanjutnya akan dimakamkan sesuai dengan permintaan pihak keluarga. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI