Gempa Palu, Mal dan Hotel Ambruk, Ratusan Orang belum Dievakuasi

Sabtu, 29 September 2018 | 15:25 WIB
Gempa Palu, Mal dan Hotel Ambruk, Ratusan Orang belum Dievakuasi
Suasana setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). [AFP/OLA GONDRONK]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah diperkirakan memakan banyak korban jiwa dan luka. Ribuan bangunan juga mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya terus mendata bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

"Kerusakan, masih terus dilakukan pendataan. Informasi sementara yaitu berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Kemudian kerusakan juga terjadi di pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan ambruk, Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah.

Baca Juga: Luwak White Koffie Terbakar Dianggap Berbahaya, Hoax !

Lalu di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap, lalu arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.

Selanjutnya Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur roboh, jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang gelombang tsunami dan jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor.

"Diperkirakan jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan akan terus bertambah," kata Sutopo.

Perihal listrik, Sutopo menuturkan sebanyak tujuh gardu induk (GI) PLN padam usai gempa yang mengguncang Sulawesi Tengah. Khususnya di Palu dan Donggala. Adapun saat ini baru dua gardu induk yang bisa dihidupkan kembali.

Untuk jaringan komunikasi di Donggala, Palu dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan.

Baca Juga: Energi Gempa Palu dan Donggala Setara 200 Kali Bom Hiroshima

Kemudian kerusakan yang terjadi di bandara yakni di Bandara Mamuju terjadi kerusakan di bangunan tower namun masih berfungsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI