Gempa Sulteng, Presiden Siaga dan Menpar Aktivasi Crisis Center

Sabtu, 29 September 2018 | 10:00 WIB
Gempa Sulteng, Presiden Siaga dan Menpar Aktivasi Crisis Center
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Tentu dengan memonitor dampak gempa terhadap ekosistem industri pariwisata, dari telekomunikasi, transportasi dan turis (3T), akan kami sampaikan ke masyarakat. Informasi inilah yang dibutuhkan oleh keluarga yang sedang berwisata di Palu dan Donggala, Sulteng,” ujar Arief.

Saat ini, Crisis Center masih melaporkan informasi berdasarkan sumber primer, BMKG dan BNPB, baik pusat maupun daerah.

“Saat ini, masih masa tanggap darurat, dan kami fokus pada layanan informasi,” sebutnya lagi.

Langkah selanjutnya adalah menghentikan segala bentuk promosi, baik di dalam negeri maupun di mancanegara terkait dengan destinasi terdampak, lalu berkoordinasi dengan para dispar daerah untuk melayani kegalauan wisatawan dan memantau 3 A terdampak.

Baca Juga: Pascagempa Lombok, Jumlah Kedatangan Turis Mancanegara Normal

Menpar menjelaskan, Indonesia sangat luas. Gempa sendiri terjadi di Pulau Sulawesi, di Provinsi Sulawesi Tengah.  Menurutnya, banyak media yang salah kaprah. Bencana seperti ini, disebutnya menimpa seluruh Indonesia.

“Ini yang perlu saya luruskan, agar tidak ikut panik,” kata Arief.

Dia juga menjelaskan, pasca gempabumi tektonik 7.7 SR  pukul 17.02 WIB tersebut, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus. Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, terdapat 276 base station yang tidak bisa digunakan.

Operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.

Sementara itu, Menteri Kominfo, Rudiantara, menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.

Baca Juga: Jokowi Minta Turis Dilayani dengan Baik Usai Gempa Lombok

Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempabumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya, tepatnya Jumat pukul 14.09 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI