Suara.com - TNI mengerahkan tim kesehatan untuk membantu korban bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Tim tersebut diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada, Sabtu (29/9/2018) pagi.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, berdasarkan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pihaknya telah mengerahkan tim kesehatan dan tim perbantuan.
Hal itu dalam rangka percepatan pertolongan terhadap korban gempa dan tsunami di Kota Palu, yang terjadi pada, Jumat (28/9/2018) kemarin.
"Sesuai perintah presiden tadi malam pukul 19.50 WIB, (beliau) telepon saya memerintahkan untuk segera memberangkatkan tim dalam rangka percepatan pertolongan korban," kata Hadi di Halim Perdanakusuma, Sabtu pagi.
Baca Juga: Korban Gempa dan Tsunami di Donggala Ditemukan di Beberapa Tempat
Hadi menerangkan tim yang diberangkatkan terdiri dari dua tim kesehatan setingkat kompi plus dari Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), satu kompi plus dari Satuan Marinir, serta pasukan dari Badan Sar Nasional (Basarnas).
Selain itu, kata Hadi, TNI juga akan memberangkatkan KRI Soeharso yang akan difungsikan sebagai rumah sakit terapung.
KRI Soeharso akan membawa tim dokter spesialis yang sebelumnya juga menangani korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Pagi ini juga KRI, atau rumah sakit terapung, akan segera berangkat dengan membawa dokter spesialis," pungkas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR), yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 SR, mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada, Jumat (28/9/2018) sore pukul 17.02 WIB.
Baca Juga: Jojo - Tommy Bentrok, Jadwal Wakil Indonesia di Semifinal
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer timur laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara, dan Kota Palu bagian barat.
BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak, Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB.