Korban Gempa Donggala Diduga Capai Ratusan Jiwa

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 29 September 2018 | 08:34 WIB
Korban Gempa Donggala Diduga Capai Ratusan Jiwa
Sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang roboh akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban gempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah, diduga mencapai ratusan jiwa. Para korban juga masih belum dievakuasi dari sejumlah gedung yang ambruk akibat guncangan gempa 7,4 Skala Richter (SR) Jumat (28/9/2018) sore.

Dilansir dari Antara, Sabtu (29/9/2018) pagi, pusat perbelanjaan terbesar di Kota Palu, Mal Tatura, di Jalan Emy Saelan ambruk.

Diduga masih ada puluhan hingga seratusan orang yang terjebak di bangungan empat lantai yang dibangun tahun 2006 itu.

Menurut salah satu pegawai mal tersebut, para korban yang terjebak di dalam mal yang ambruk sebagian itu belum dievakuasi.

Baca Juga: Jojo - Tommy Bentrok, Jadwal Wakil Indonesia di Semifinal

Sementara di Rumah Sakit Budi Agung Palu di Jalan Maluku terdapat 14 jenazah yang dibawa dari Mal Tatura.

Sedangkan seratusan orang yang terluka seperti patah kaki dan luka-luka lainnya masih berada di halaman rumah sakit dan sebagian ruang pasien.

Di lain tempat, Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura juga rata dengan tanah.

Di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.

Menurut sejumlah orang yang ditemui di hotel yang roboh itu, banyak korban yang berada dalam reruntuhan gedung hotel.

Baca Juga: Sabtu Subuh, Ribuan Warga Palu Mulai Kembali ke Rumah Usai Gempa

Di lokasi lain seperti di arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, juga belum diketahui nasibnya.

Saat terjadi gempa, gelombang tsunami di pantai sekitar menyapu tempat acara festival tahunan itu.

Rumah Sakit Anutapura di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, yang berlantai empat pun roboh.

Banyak gedung, rumah, dan bangunan lainnya yang rusak di sekeliling kota.

Warga masyarakat juga terlihat masih panik dan masih mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman seperti ke dataran yang lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI