Sabtu Subuh, Ribuan Warga Palu Mulai Kembali ke Rumah Usai Gempa

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 29 September 2018 | 06:56 WIB
Sabtu Subuh, Ribuan Warga Palu Mulai Kembali ke Rumah Usai Gempa
Warga berada di luar rumahnya pasca terjadi gempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). [Antara/Mohamad Hamzah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan warga yang mengungsi di tempat ketinggian pada, Jumat (28/9/2018) malam, mulai Sabtu (29/9/2018) pagi, berbondong-bondong kembali ke rumah pascagempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Rolex Malaha, warga Kota Palu, menceritakan warga yang semalam mengungsi di lereng perbukitan sebelah timur Kota Palu, mulai Subuh dini hari berangsur-angsur pulang ke rumah setelah memastikan kondisi pascagempa mulai pulih.

"Saya bersama istri, anak dan cucu saat terjadi gempa yang kedua kalinya langsung segera mengungsi ke tempat ketinggian di Kelurahan Karatuna, Kota Palu bagian timur. Saat itu banyak warga dalam kondisi kepanikan berusaha lari ke tempat ketinggian dan semalam tidur di halaman rumah warga dan jalan di lereng-lereng bukit," ujarnya.

Rolex menceritakan saat terjadi gempa pertama dirinya masih berada dalam kantor. Saat gempa kedua dengan guncangan yang sangat keras melanda, ia langsung keluar kantor berusaha menyelamatkan diri.

Baca Juga: Jokowi : Sosmed Sudah Sangat Kebangetan!

"Saat terjadi gempa yang kedua kali, saya berusaha berlindung di bawah meja. Begitu karyawan lain berusaha keluar gedung kantor untuk menghindar dari reruntuhan bangunan, tapi bangunan kantor kami hanya retak-retak, kecuali pagar kantor yang roboh," ujarnya.

Di saat suasana gempa yang kedua itu, kata Rolex, dirinya terus berusaha keluar dari kantor dengan suasana panik.

"Saya berusaha menemui keluarga yang kebetulan rumah kami berada sekitar 700 meter dari kantor, untuk segera mengungsi di tempat ketinggian karena saat itu ada kabar bahawa akan terjadi tsunami. Sampai pagi hari ini, kami baru tahu bahwa tsunami terjadi di pantai Kota Palu," ujarnya.

Ia juga menceritakaan saat berusaha menyelematkan diri dan keluarganya untuk mengungsi di tempat kentinggian, sempat melihat beberapa bangunan roboh, seperti swalayan Alfamidi di Jalan Garuda, pesantren, dan mal.

"Begitu juga jalan raya rusak karena retak-retak dan terbelah akibat gempa," tuturnya.

Baca Juga: Diguncang Gempa, Jaringan Telekomunikasi di Donggala Terputus

Menurut Rolex, sebagian warga terpaksa tidur di jalanan dan halaman rumah penduduk saat mengungsi di perbukitan. Mereka juga belum makan karena tidak ada persediaan makanan. Kalau pun ada warung yang menjual bahan makanan sudah ludes terjual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI