Acara IMF - World Bank Sedot Anggaran, Fadli Zon Sindir Jokowi

Sabtu, 29 September 2018 | 00:07 WIB
Acara IMF - World Bank Sedot Anggaran, Fadli Zon Sindir Jokowi
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon sindir Jokowi soal IMF dan World Bank. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mempertanyakan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 silam, karena ia menilai pemerintah kini menganggap International Moneter Foundation (IMF) dan World Bank (Bank Dunia) sebagai raja.

Fadli Zon mengungkapkan dirinya sempat kagum dengan pidato Jokowi pada peringatan Konferensi Asia Afrika, di JCC, Senayan, tahun 2015 lalu. Pasalnya, pidato Jokowi itu berisikan kritikan keras terhadap World Bank dan IMF.

"Jadi isi pidatonya cukup keras. Saya terus terang waktu itu tepuk tangan," kata Fadli Zon di Gedung KK, Kompleks Parlemen, Jumat (28/9/2018).

Namun, Fadli Zon melihat kini pemerintah malah memanjakan World Bank serta IMF dengan mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk terselenggaranya acara pertemuan kedua lembaga keuangan itu di Bali pada Oktober mendatang. Dirinya pun mempertanyakan kembali apakah Jokowi memahami isi pidatonya tersebut atau hanya membacakannya saja.

Baca Juga: Fadli Zon: Anggaran Rp 1 T untuk Acara IMF-World Bank Mubazir

"Tapi saya nggak tahu terus terang dia ngerti nggak dengan isi pidatonya. Kita lihat setelah hari ini kebijakan-kebijakannya masih sangat neo liberal. Bahkan kita membuat IMF dan World Bank itu seperti raja gitu loh," ujarnya.

Berikut petikan pidato Jokowi terkait kritikan kepada IMF dan World Bank pada Konferensi Asia Afrika di JCC, Senayan, Jakarta pada Rabu (22/4/2015) lalu, yang dibahas Fadli Zon:

"Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank , IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang. Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global."

"Saat ini butuh pimpinan global yang kolektif dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang bangkit sebagai negara berpenduduk muslim di muka bumi dan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga di dunia siap memainkan peran global. Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai pihak mewujudkan cita-cita itu."

Baca Juga: Awal Mula Bali Terpilih Tuan Rumah Pertemuan IMF - Bank Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI