Suara.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan melakukan pemantauan udara Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pasca rangkaian gempa bumi mengguncang wilayah itu pada Jumat (28/9/2018). Tsunami juga menerjang Donggala.
Pemantauan udara akan dilakukan, Sabtu (29/9/2018) pagi menggunakan pesawat intai TNI Angkatan Udara, Skadron Udara 5.
"Saya sudah mendapat perintah dari presiden untuk melakukan tindakan bantuan sesegera mungkin ke Donggala," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Jumat malam.
Ia menuturkan pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI AU dari Skuadron Udara 31 TNI AU dan Skuadron Udara 32 TNI AU sedang disiapkan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Mereka akan diterbangkan menuju lokasi yang tertimpa musibah, Sabtu (29/9/2018) dinihari.
Baca Juga: Pasca Tsunami Sulawesi, Gempa Susulan Akan Terus Terjadi
"Selain itu, akan dilakukan pula pemantauan udara untuk memetakan tingkat kerusakan di wilayah yang diguncang bencana, termasuk untuk memastikan kondisi landasan yang akan didarati pesawat Hercules yang membawa bantuan," tutur Hadi.
Sementara ini, lanjut Panglima TNI, pesawat Hercules dijadwalkan mendarat di Palu.
"Namun jika tidak memungkinkan, maka pesawat akan mendarat di Mamuju,'ujar Hadi menambahkan.
Unsur TNI yang diberangkatkan itu adalah personel batalion zeni tempur Kostrad, KRI dr Soeharso-990, dan batalion kesehatan Korps Marinir TNI AL.
"Untuk alat-alat berat, sedang disiapkan dan segera diberangkatkan. Yang penting personelnya dulu dan terkait kesehatan. Ada dukungan pokok dulu, di antaranya rumah sakit lapangan," katanya.
Baca Juga: Tsunami Terjang Kota Palu, Begini Kondisi Pasha Ungu Terkini
Rangkaian gempa yang melanda Donggala mencapai puncaknya bermagnitudo 7,7 pada pukul 18.02 Wita. Gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka.
Menyusul rangkaian gempa tersebut Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav Indonesia) menutup aktivitas operasional Bandara Palu mulai Jumat (28/9/2018) pukul 19.26 WITA hingga Sabtu (29/9/2018) pukul 19.20 WITA, dan telah diterbitkan dalam Notice to Airmen (Notam) Nomor H0737/18. Penutupan tersebut disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah. (Antara)