Suara.com - Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Power AS mengatakan Bandara Mutiara Sis AlJufri Palu Sulawesi Tengah ditutup hingga Sabtu (29/9/2018) pukul 19.20 Wita. Palu tsunami.
"Nota penutupan Bandara Palu keluar malam ini, tapi seluruh penerbangan dari Gorontalo ke Palu hari ini sudah selesai sebelum terjadi gempa," ujarnya di Gorontalo, Jumat malam.
Menurutnya kondisi setelah gempa di Bandara Palu belum memungkinkan untuk jalur penerbangan. Karena gempa menimbulkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur seperti adanya menara yang roboh. Untuk kondisi gedung Bandara Djalaluddin setelah gempa yang turut mengguncang Gorontalo, ia mengungkapkan tidak terjadi kerusakan apa pun.
"Bandara Gorontalo aman dan tetap bisa beroperasi meski tadi gempa cukup kuat juga," imbuhnya.
Baca Juga: Gempa 7,7 SR, Peringatan Tsunami di Sulteng dan Sulbar Berakhir
Sementara itu, sejumlah warga Gorontalo yang memiliki keluarga di Palu akan memilih jalur darat untuk bisa sampai ke lokasi gempa tersebut.
"Malam ini saya akan menunggu jalur komunikasi di Palu pulih. Jika sudah mendapat informasi, besok kami akan ke Palu menjemput keluarga di sana melalui jalur darat," kata salah seorang warga Gorontalo Rosyid Azhar.
Ia mengaku belum bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi keluarganya, karena jalur komunikasi masih terputus hingga saat ini.
"Tadi beberapa detik bisa tersambung telepon ke Palu, saya hanya sempat mendengar istri saya menangis. Setelah itu jaringan putus," ujarnya.
Sebelumnya, sebagian warga di Kota Palu masih berada di luar rumah setelah terjadinya gempa berturut-turut pada Jumat. Salah seorang warga yang tinggal di Palu, Nuraida mengaku hingga pukul 19.30 Wita ia bersama keluarganya masih berada di luar rumah.
Baca Juga: Gempa 7,7 SR Sulawesi Tengah, Ini Daerah Berpotensi Tsunami
"Kami masih ketakutan, tidak berani masuk rumah karena sampai sekarang masih terjadi gempa susulan," tukasnya.
Ia mengakui banyak kerusakan yang terjadi di sekitar rumahnya akibat gempa.