Suara.com - Menjelang tanggal 30 September, publik ramai-ramai sedang membahas mengenai perlu atau tidaknya pemutaran film kontroversial “Pengkhianatan G30S PKI”, besutan sutradara Arifin C Noer.
Menanggapi hal tersebut, Rachmawati, putri Presiden pertama RI Soekarno, menilai film tersebut tak menggambarkan sejarah tragedi itu secara utuh.
Sebab, sosok-sosok yang menjadi saksi hidup dalam peristiwa tersebut tidak menjadi rujukan utama film itu.
"Kalau soal film itu, dari dulu saya memang sebetulnya kurang sreg. Film itu kan sebenarnya tentang inovasi, kan ya. Tidak semua yang menjadi saksi hidup itu menjadi catatan dalam skenario," kata Rachmawati di kediamannya di Jalan Jati Padang Nomor 54, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (28/9/2018).
Baca Juga: Gempa 7,7 SR Sulawesi Tengah, Ini Daerah Berpotensi Tsunami
Rachmawati secara blak-blakan mengakui tidak setuju terhadap film tersebut. Dirinya mengatakan, tidak semua peristiwa sejarah dapat diterapkan secara utuh dalam media film.
"Saya mengerti betul, karena saya pernah jadi sutradara film. Kita tahu bagaimana proses, tidak semua yang ada di sejarah itu bisa diterapkan secara utuh. Banyak sesuatu yang saya lihat tidak pas dengan kenyataan sesungguhnya. Kalai ditanya setuju atau tidak, sebenarnya saya kurang setuju," jelasnya.