Suara.com - Gempa bumi 5,9 Skala Richter mengguncang Kota Palu, Jumat (28/9/2018) sekitar pukul 15.30 WITA. Sebelumnya, warga ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah ini sempat diguncang gempa 5,1 SR pada 22 September.
Menurut data yang dikutip dari laman BMKG, lokasi gempa yang tidak berpotensi tsunami ini terletak pada koordinat 0.35 LS dan 119,82 BT, atau delapan kilometer barat laut Kota Donggala.
Getaran gempa tidak berlangsung lama, hanya beberapa detik, namun cukup membuat masyarakat berlarian keluar rumah untuk mengantisipasi kemungkinan buruk akibat gempa.
Gempa itu mengakibatkan seorang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka dan kini dirawat di RSU Donggala.
Baca Juga: Posisi Net Kewajiban Investasi Internasional Indonesia Menurun
Korban yang tewas dan luka-luka itu akibat tertimpa bangunan yang roboh. Evakuasi masih dilakukan oleh petugas.
“Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman karena gempa susulan masih sering berlangsung.
Getaran dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, karena dekat dengan pusat gempa.
Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
Baca Juga: Kasus Eks Bos Lippo Group, Advokat Lucas Mangkir Pemeriksaan KPK
Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI.